07/06/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

Bengkayang Post-(Bengkayang). Di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang berlangsung agenda workshop Riste Kebudayaan Daerah, Rabu,4/3/2020.


Agustian Adiwinata, S.Pd.,MM Selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang menyempatkan waktu membuka acara tersebut.


Dalam pemaparannya, beliau menyebut selain dirinya sebagai Plt.Kepala dinas juga sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD), Kecamatan Seluas, (10:08 Wib). Oleh karena itu Ia berkeinginan supaya Kebudayaan yang ada di Bengkayang memiliki nilai tambah untuk daerah.


“Kegiatan ini ada narasumber dari Institut Dayakologi, membantu kita mengembangkan budaya yang ada supaya kedepan bisa menjadi lebih baik, bisa kita jual sebagai wisata budaya, terkenal dimana-mana dan bisa dijadikan sarana peningkatan APBD Kab.Bengkayang,” harapnya.


Selama ini menurut pengamatan pria yang mengaku masih ada talian darah Sub Suku Dayak Senayukng bahwa sector wisata budaya di Kabupaten Bengkayang kurang berkembang.


“Saya berharap kita semua memiliki ide dan insfirasi. Maka kami mengundang tokoh adat, tokoh masyarakat, ketua DAD, yang selama ini berkecimpung langsung terhadap budaya. Kita punya kekayaan alam yang berupa budaya, baik situs, Cerita, adat istiadat, legenda, & tempat-tempat keramat. Tetapi belum ada yang bisa kita kembangkan,” Sebut Gustian.


Gustian Menyebut lagi Program Pemajuan Kebudayaan daerah ini program nasional yang mendapat dukungan pemerintah pusat yang termaktup dalam Permendikbud nomor 45/2018 tentang pedoman poko-poko pikiran Kebudayaan Daerah.


“mengapa kita tidak manfaatkan kesempatan ini, dan disini kita diskusi, dan mengisi format yang disebut borang, kalo kami di Jagoi tu disebut blangko, disini kita dituntut untuk mengisinya,” sebut Gustian.


Institut Dayakologi sebagai pihak yang dianggap memiliki kredibilitas dan kompetensi sebagaimana telah diatur dalam Permendikbud nomor 45/2018 pasal tiga masuk kedalam tim penyusunan pokok pikiran kebudayaan daerah kabupaten.


“kita membantu daerah semacam kajian, kajian naskah akademik, agar peraturan kebudayaan daerah Kab.Bengkayang ini bisa segera kita wujudkan,” Ujar Krissusandi Gunui, Direktur Eksekutif Institut Dayakologi Rabu,4/3/2020.
Pentingnya Peraturan Kebudayaan daerah ini menurut Krissusandi Gunui di Kabupaten Bengkayang ada begitu banyak objek dan unsur kebudayaannya yang perlu diperkuat kembali dan direpitalisasi supaya objek dan unsur kebudayaan bisa muncul sesuai harapan Negara ini.


“Beberapa hari lalu, ada sebuah pernyataan yang agak menyudutkan, itu dari Romo Franz Magnis Suseno, menyebutkan bahwa konflik kebudayaan Indonesia didalam situasi yang memprihatinkan, karena kebudayaan itu, berada di titik terendah, dikalahkan formalisme Agama. Artinya kekuatan-kekuatan keagamaan ini hampir dibilang dominasilah diseluruh asfek kebudayaan kita sekarang. Bahkan kebudayaan semua suku bangsa di Indonesia ini yang muncul itu adalah budaya agama, bukan budaya daerahnya, memang tidak bisa kita pungkiri bahwa sebuah interaksi sosial manusia yang menonjol itu ada tiga. Pertama kebudayaan, kedua etnisnya, dan yang ketiga itu adalah agamanya. Jadi tiga asfek ini saling mempengaruhi,” tutur Krissusandi Gunui. Wrt:Dedy&Jmt. Editor Pimpred.