06/06/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

APD di Pasaran Langka, Anggaran Pemda Landak Sulit Diserap

Share

Bengkayang Post – (Landak). Sejak pertama kali Indonesia diserang wabah pandemi Virus Corona (Covid-19) pada tanggal 2 Maret 2020 yang lalu akhirnya berdampak pada langkanya beberapa alkes (alat kesehatan) terutama masker dan hand sanitizer hingga sampai saat ini kelangkaan peralatan kesehatan tersebut terus terjadi.

Menanggapi kelangkaan alkes tersebut Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa menyampaikan terkait pentingnya alkes dalam menangani Corona Virus Disease (Covid-19) mematikan ini.

Hal tersebut disampaikan Bupati Landak saat dirinya melakukan patroli di Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Dinas Kesehatan Kabupaten Landak.

“Sejauh ini kita sudah berupaya koordinasi dengan provinsi dan pemerintah pusat berkaitan dengan penanganan dan penganggaran. Namun untuk hal ini kita minta kepada pemerintah pusat untuk menertibkan distributor alat kesehatan ini sehingga Kabupaten Landak dapat mendapatkan alkes dengan harga terjangkau serta stok yang tersedia sehingga tidak berhadapan dengan spekulan,” pinta Bupati Landak, Jumat (27/03/20) malam.

Karolin mengatakan karena meskipun Kabupaten Landak punya anggaran seperti yang telah dialokasikan namun tidak dapat dibelanjakan karena barang yang tidak ada.

“Bahkan meskipun hari ini kita punya uang tapi kita tidak bisa belanja karena barang tidak ada. Selain itu, selalu mengalami perubahan harga setiap hari dengan peningkatan yang luar biasa, misalnya saja baju Hazmat harga normal 900 ribu tapi karena langka sehingga ada yang menawarkan kepada kita dengan harga 2 juta lebih. Oleh sebab itu, kami berharap kepada Menteri Kesehatan dan Kapolri untuk memberi perhatian kepada distributor untuk tidak main-main dengan harga disaat situasi bencana seperti ini,” tegas Karolin.

Selain itu, Karolin juga akan berusaha secara mandiri dalam memenuhi peralatan kesehatan yang merupakan kebutuhan pokok dalam menangani Covid-19 ini.

Langkah ini dipilihnya mengingat bantuan dari pemerintah pusat belum cukup karena bantuan yang disalurkan dari pusat merupakan bantuan alat-alat kesehatan yang harus dibagi ke seluruh Indonesia.

“Kita juga tidak bisa terlalu berharap dengan pemerintah pusat karena pemerintah pusat juga harus membagi alkes tersebut ke seluruh Indonesia yang meskipun kita mendapat bantuan ini namun belum cukup. Oleh sebab itu, kita Kabupaten Landak juga berusaha secara mandiri untuk membeli alkes tersebut namun yang jadi kendala adalah alat kesehatan ini tidak ada dan kalaupun ada harganya sudah diatas harga normal sehingga kami dalam menggunakan anggaran negara juga tetap harus hati-hati,” ungkap Karolin.


Share