
Bengkayang Post – (Indonesia). Dampak pandemi Covid-19 sangat luar biasa terhadap dunia, dimana dunia ekonomi mengalami kemerosotan, ketidakstabilan politik dan berduka akibat meninggalnya ratusan ribu jiwa yang menjadi korban ganasnya virus ini.
Khusus di Indonesia untuk menangani dampak dari wabah ini tidak sedikit anggaran yang di gelontorkan oleh pemerintah baik dari anggaran pusat hingga anggaran daerah di seluruh Indonesia tanpa kecuali dan diberlakukan sama.
Sri Mulyani, Mentri Keuangan Indonesia ketika dalam cuplikan pidatonya disalah satu media mengatakan bahwa, “Pandemi tersebut begitu mempengaruhi dan menggerogoti keuangan Negara dimana anggaran dan pendapatan dan belanja Negara (APBN) dipangkas untuk penanganan Covid-19 dan tidak hanya itu berbagai instansi pemerintah baik pusat dan daerah ikut serta dalam pemotongan anggaran untuk penanganan Covid-19 hingga ke daerah”, jelas Sri Mulyani, pada acara batas implementasi PSBB di daerah khususnya terkait SAFETY NET. Kamis (9/4).
Sri Mulyani lanjut menjelaskan bahwa akan bersama Menteri Dalam Negeri menghimbau bagaimana mengelola APBD dalam situasi untuk saat ini, menurutnya Menteri Keuangan bersama Menteri Dalam Negeri akan segera mengeluarkan surat edaran baru dalam rangka memberikan arahan perubahan APBD, akan direferensi awal berkaitan Anggaran dan Pendapatan Asli Daerah dalam menghadapi banyak perubahan akibat Covid-19 ini yakni , ” Transfer ke daerah dalam bentuk DAU, DAK,DBH, DID, FISIK dan NON-FISIK, Dana Desa mungkin sebagaian akan mengalami perubahan karena DAU akan dihitung dari pendapatan Dalam Negeri Netto”, papar Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengakui bahwa dampak dari pandemi Covid-19 ini berakibat pada menurunnya tingkat perekonomian Indonesia, karena banyak sektor bisnis yang tutup, termasuk harga minyak turun drastis, bidang pariwisata baik, pajak restaurant juga akan sangat terpukul, harga batu bara pun anjlok dan berdampak pada eksport yang cenderung turun. Dari faktor tersebut menyebabkan anggaran Pusat dalam mentransfer ke Daerah juga akan mengalami penurun, dengan kata lain PAD disetiap daerah pasti akan menurun.
Presiden Indonesia, Ir.Joko Widodo, dalam sidang kabinet yang dilakukan pada 9 April juga mengatakan, “Indonesia akan mengalami perlambatan ekonomi disegala sektor akibat pandemi Covid-19. Pemerintah belum bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir”, ujarnya.
Membet, warga Sinto Kabupaten Lndak saat diwawancara terkait perlambatan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat saat ini akibat Covid-19, “Kondisi sekarang sangat sulit dan sudah terasa di daerah kampung seperti kami ini, kebutuhan bahan pokok mahal, mau kemana-mana pun susah”, terangnya berharap kondisi segera membaik.(Wtr : DEDY.S / Editor : Wapimred)
Baca Juga
Bhabinkamtibmas Polsek Air Besar Dampingi Poktan Tuah Talino Saat Perontokan Biji Jagung
Akong Bicara Ekonomi Mandiri
Pj. Bupati Landak Tinjau Lansung Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di SDN 09 Ngabang