
Bengkayang Post-(Sidas,Kab.Landak). Langkah antisipasi Pemerintah dalam penanganan penyebaran wabah virus corona di Indonesia untuk menerapkan “Social Distancing” atau menjaga jarak dalam interaksi sosial juga dilakukan oleh masyarakat Desa Sidas Kecamatan Sengahtemila Kabupaten Landak dalam bentuk kearifan lokal berupa Upacara Adat Balala, yang sudah turun temurun dilakukan sejak zaman nenek moyang untuk menangkal wabah penyakit masuk ke suatu wilayah mereka.
“Informasi yang berkembang di Negara kita berkaitan virus corona ini juga sudah berdampak pada kita di sini (Desa Sidas,-red), oleh sebab itu anjuran pemerintah untuk menerapkan “social distancing” kita jalankan dalam bentuk kearifan lokal untuk mencegah penyebaran virus corona di wilayah kita”, ungkap Unda selaku PJ Kades Sengahtemila dijumpai di ruang kerjanya.(20/3)
Desa Sengah Temila memiliki 8 Dusun dan berpenduduk ±7000 jiwa ini memfokuskan pelaksanaan pemasangan adat Balala’ di Dusun Bejambu dan Bukit Tinggi namun tetap pantangannya wajib dilaksanakan oleh masyarakat desa Sidas.
Rumen, selaku Tumenggung Binua Marabayatn mengatakan, “Kita menghimbau seluruh masyarakat desa Sidas ini patuh dan taat terhadap adat yang akan kita laksananakan berupa upacara tutup kampung atau Balala’. Diharapkan kita masarakat desa Sidas tidak melakukan aktivitas selama satu hari pul, tidak memetik daun kayu, tidak menerima tamu, tidak bepergian, dan menutup pintu atau mengurung diri di rumah saja selama satu hari”, jelasnya.
Senada yang diungkapkan oleh Temenggung Binua Marabayatn, Naser warga dusun Tebing Tinggi menjelaskan asal muasal Adat Balala’ secara singkat kepada media berkaitan pelaksanaan yang dilakukan tersebut.
“Zaman dulu ndak ada rumah sakit, ndak ada obat-obatan, dan ndak ada agama seperti sekarang, maka nenek moyang kita dahulu dengan membuat persembahan secara sendiri-sendiri, dan percaya dengan orang halus (roh nenek moyang,-red) yang tidak kasat mata, dan pada waktu itu memang sangat berguna dan sangat membantu jika ada wabah penyakit yg menyerang dan tidak mampu diatasi oleh manusia”.
Hingga berita ini diturunkan, pelaksanaan Balala’ di Desa Sidas sudah dilaksanakan dari tanggal 21 sampai dengan tanggal 23 Maret 2020. Dan dalam pelaksanaannya berjalan aman dan tertib, serta tidak ada pelanggaran yang dilakukan berkaitan pantangan yang diterapkan. Walaupun Desa Sidas terdiri dari berbagai kalangan dan suku, tetapi sangat menghargai keraifan lokal dan sebagai cermin bahwa bangsa kita sangat toleransi dan menjunjung persatuan. (Wtr : Kuen / Editor : Wapimred)
Baca Juga
Kebakaran Rumah di Dusun Kayu Tanam, Mandor, Landak
Di Mandor Mobil Bawa Lima Penumpang Tabrak Pembatas Jalan
Konflik Lahan Sawit Antar PT SMS Dan Warga Nangka Disebut Murni Masalah Hukum