16/04/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

Adat Katarakng Desa Ampar Benteng

Share

Foto : Acara Adat Katarakng, Rapika dan Eros. Di Dusun Benteng, Desa Ampar Benteng, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang. Minggu malam, 14 Juni 2020. Tampak Rapika dan Eros duduk berdekatan.  

Bengkayang Post (Desa Ampar Benteng). Katarakng merupakan sebuah kebudayaan adat Dayak Bekati yang hidup di Desa Ampar Benteng. Adat ini dilakukan apabila pemuda atau pemudinya menemukan jodoh sebagai bentuk pengesahan bahwa kedua mempelai sah sebagai suami-istri.

Katarakng sendiri mengandung makna sebagai pernyataan mempelai kepada AGE WARIS dan BANTANG TUMPUK ( sanak saudara dan warga setempat) bahwa mereka mengikat diri sebagai suami-istri dan minta doa restu sekaligus minta petuah atau nasehat agar keluarga mereka kelak hidup bahagia langgeng seumur hidup.

Sebelum acara Ketarakng dilakukan, kedua mempelai sudah sepakat untuk mengikat cinta mereka dalam ikatan kasih sayang sebagai suami-istri, dan keduanya wajib menyampaikan niat atau maksud mereka kepada orang tua dan keluarga dekatnya yang lazim dalam bahasa Dayak Bekati disebut “Bapuji’” (menyampaikan maksud untuk berkeluarga).

Sipun, ayah kandung Eros (mempelai perempuan), ketika ditanya Pak Ajel Ketua RT. 001 Benteng, berkaitan berkumpulnya orang ramai di rumahnya, Minggu malam, 14 Juni 2020. Sipun dengan yakin menjelaskan maksud dan tujuan dihadapan warga yang terlah ramai ingin mendengarkan jawaban Pak Sipun.

Ngarum diah citn ngumpul Aje waris, Sedama, Bantang tumpuk, bahwa citn Narang anak citn Eros karena nyam ngate bebanun je Rapika, supaya adup sama’an pane bahwa nyam ngabekeluarga (Malam ini saya mengumpulkan sanak keluarga, warga setempat, bahwa saya menyatakan/menerangkan bahwa Eros anak saya berjodoh/bersuami dengan Rapika, supaya kita semua tahu bahwa mereka berkeluarga/menikah),” tutur Ayah Kandung Eros itu.

Dalam pelaksanaan Adat Katarakng ini, pihak Page Waris (Ahli Waris,-red) pun diminta untuk menyampaikan beberapa pendapat dan masukan.

Ase, Pihak Page Waris mempelai perempuan yang dipercaya, menanyakan kedua mempelai. 

“Kalian siap menikah ?” Mempelai laki-laki menjawab, “Ya, kami siap.”

Ase kemudian kembali bertanya pada Eros mempelai perempuan.

“Ros, bagaimana dengan keyakinan mu?”  “Saya akan mengikuti suami”. Ase terdiam sejenak, “Ya kalau itu pilihanmu jalanilah dengan baik,” tanya dan saran Ase.

Usai perwakilan mempelai perempuan kini giliran waris laki-laki. Pihak dari Rapika calon suami Eros berbicara di depan warga sekampung diwakili Jono. Ketua Rukun Tetangga (RT) Tampe, Kelurahan Bumi Emas, Kecamatan Bengkayang.

“Bapak ibu pihak keluarga di sini, bahwa setelah acara katarakng pada malam ini kita dari pihak mempelai laki-laki berencana akan mengadakan acara menikahkan kedua mempelai secara Islam pada bulan tujuh. Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Waata’allah  yang mana pada malam ini kita bisa berkumpul untuk menyaksikan kedua mempelai yang berbahagia menyatakan tekadnya untuk memulai hidup baru, semoga di ridhoi Allah yang Maha Rohim, Amin,” tutup Jono waris dari mempelai laki-laki. (Wrt : Markus / Editor : Pimpred)


Share