
Foto : Robinson Simanulang, S.Pd Kepala SMPN 1 Banyuke Hulu, Kab.Landak.
Bengkayang Post – (Banyuke Hulu,Kab.Landak). Tahun ajaran 2020/2021 SMP Negeri 01 Banyuke Hulu, Kabupaten Landak, KalBar, menerima siswa baru tidak bisa memanfaatkan teknologi Internet yang sering dikenal masyarakat umum dengan istilah Daring.
Sekolah milik pemerintah ini bersikukuh menerima siswa baru dengan cara Luring (Luar Jaringan).
Alasan Robinson Simanulang, S.Pd, Selaku kepala Sekolah tetap secara manual merekrut siswa baru ditengah pandemic covid-19 ketika disambangi dirumahnya, Dusun Simpang Tiga, Desa Untang, Sabtu, 4/7/2020 adalah Ia mempertimbangkan lambatnya signal internet dan menilai masyarakat Banyuke Hulu masih belum terbiasa mengirim data secara online.
“kami (Dewan Guru,-red) di sini sepakat menggunakan cara manual dalam penerimaan murid baru, namun tetap sesuai aturan yang dianjurkan oleh Kemendukbud agar mematuhi protokol Covid-19,” jelas Robinson.
Lebih lanjut Robinson menyebut waktu penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Kab.Landak dilaksanakan mulai hari Senin 6 s/d 11 Juli 2020.
“Penerimaan calon siswa kita buat secara berkala, misalnya zona saya ada dua desa, yaitu Desa Semade ada 3 Sekolah Dasar (SD) dan Desa Untang ada 2 SD. Calon siswa yang datang kita berikan formulir untuk dibawa pulang dan diisi di rumah. Kita sudah buatkan jadwal Senin kemarin yang ngambil formulir dari SD Untang dan SD Bandol, hari Selasa dari SD Semade dan SD Temiris, hari Rabu dari luar Zona, dimana seperti yang kita ketahui penerimaan peserta didik baru ini ada beberapa kriteria, seperti Zona,Afirmasi, Domisili dan Pindah Orang Tua,” terang Robinson.
Salah satu orang tua calon siswa, Barnabas Dasing, mendaftarkan anaknya mengakui hal yang sama dengan yang dikatakan Robinson Simanulang, S.Pd diatas bahwa pola penerimaan via Online sulit diterapkan karena orang tua siswa belum terbiasa dan banyak yang tidak memiliki fasilitas Hand pone.
“untuk daerah Banyuke Hulu masih banyaknya warga yang belum mampu memiliki Hand Pone Android dan masih kurang memahami cara mengoperasikan aplikasi-aplikasi internet bagi yang sudah memiliki Hand Pone Android tersebut,” sebut Barnabas.
Lebih lanjut Barnabas mengatakan walaupun sistem manual, namun pihak sekolah masih patuh dengan protocol kesehatan, seperti mewajibkan harus pakai masker, menyediakan desinfektan dan tempat cuci tangan dan tidak mengumpulkan orang terlalu ramai dengan membuat jadwal masing-masing baik zona maupun di luar zona. Kita juga berterimakasih karena sejauh ini semua murid yang mendaftar diterima selagi kapasitas ruangan kelas memungkinkan, walaupun kita tahu ada sistem zona, afirmasi, domisili. Jadi menurut saya sudah memberi rasa keadilan bagi masyarakat. Dan dalam pendaftaran kita tidak dipungut biaya selain uang UKS,” tandas Barnabas Dasing. (Wrt: Tump & Mark / Editor : Wapimred)
Baca Juga
Jhon Nedi tidak Terima Dituduh Curi Buah Sawit & Pukul Karyawan Perusahaan
Polsek Kuala Behe Hadiri Kegiatan Pemasangan Adat Tutup Saka Adat Balala Di Kuala Behe
Bhabinkamtibmas Polsek Air Besar Dampingi Poktan Tuah Talino Saat Perontokan Biji Jagung