07/06/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

Warga Ramai Tanya Bantuan BLT, Disambut Kades Paloan Dengan Baik

Share

Foto : Warga, Kades Paloan, dan Pihak Kepolisian ambil gambar bersama setelah menyampaikan aspirasi, 15/6/2020.

Bengkayang Post – (Sengah Temia, Kab.Landak). Beberapa masyarakat perwakilan dari Dusun Kebadu Desa Paloan Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, mendatangi kantor Desa Paloan mempertanyakan mekanisme penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang dilakukan pemerintah desa setempat, Senin (15/6).

Pertemuan yang dilakukan untuk membahas mekanisme penyaluran Bantuan Sosial terdampak Covid-19. Acara  dikawal pihak kecamatan dan pihak Kepolisian Sengah Temila.

“Tapi setelah paparan dan penjelasan Pak Kades kan kita tau aturan dan mekanismenya. Saya sebagai Kadus hanya memfasilitasi agar masyarakat tidak salah paham,”

Supriadi Kadus Kebadu, Desa Paloan.

Kedatangan masyarakat dari Dusun Kebadu di kantor desa pun disambut Donianus, Kepala Desa Paloan.

“setiap aspirasi dari masyarakat yang ada kita terima. Apalagi menyangkut hajat hidup orang banyak. Terkait BLT-DD memang banyak masalah. Saya sebagai kepala desa mengakui itu. Dengan datangnya warga ini dapatlah kita menjelaskan secara langsung kenapa ada yang dapat dan yang tidak dapat bantuan,” ungkapnya.

Donianus lanjut menjelaskan warga yang menerima PKH, BST tidak boleh tumpang tindih dengan program bantuan pemerintah lainnya. Donianus mengakui juga bahwa warganya banyak yang tidak terakomodir dalam BLT-DD.

“Desa Paloan ini terdiri dari 33 RT, 8 Dusun, dan lebih dari 1.400 KK. Untuk itu, selain kriteria penerima manfaat yang sudah ter-cover program sejenis, kita berpatokan pada 9 indikator untuk penyaluran BLT-DD ini agar tepat sasaran. Jadi jika masyarakat menuntut untuk dibagi rata memang wajar, karena belum terjelaskan ke mereka. Oleh sebab itu, tugas kita untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” jelas Donianus.

Kepala Dusun Kebadu, Desa Paloan, Supriadi, mengaku ikut mengawal pertemuaan warga menyampaikan aspirasi kepada Donianus  terutama berkaitan dengan bantuan yang terdampak dampak covid-19. “Kami datang ke sini (Kantor Desa,-red) dengan maksud mempertanyakan mekanisme penyaluran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19. Banyak diantara masyarakat Dusun Kebadu yang tergolong kurang mampu, namun tidak mendapatkan bantuan. Ini lah inti kenapa kami datang. Tapi setelah paparan dan penjelasan Pak Kades kan kita tau aturan dan mekanismenya. Saya sebagai Kadus hanya memfasilitasi agar masyarakat tidak salah paham,” jelas Supriadi. (Wtr : Ku’en / Editor : Wapimred)


Share