
Gambar: Jembatan Penghubung Desa Suka Maju & Karya Bakti, Kecamatan Sei Betung, Kab.Bengkayang. Gambar diambil hari Minggu, 19 Juli 2020.
Bengkayang Post- (Desa Karya Bakti-Kabupaten Bengkayang). Jembatan Penghubung Desa Karya Bakti dan Desa Suka Maju, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terancam putus diterjang arus sungai.
Jembatan yang diberi nama‘Jembatan Begantukng’ oleh warga setempat perlu ditanggapi serius. Jangan sampai menambah korban lagi.
Jemi Okta Suhardi Selan, selaku Kepala Desa Karya Bakti mengharapkan Pemerintah Kabupaten Bengkayang tanggap dalam menyikapi masalah infrastruktur yang rusak apalagi diakibatkan oleh bencana alam.
“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Bengkayang, supaya secepatnya memperbaiki jembatan tersebut, karena yang kami khawatirkan ketika datangnya banjir, jembatan itu pasti roboh dan hanyut,” tukas Jemi Okta Sukardi Selan.
Jemi mengaku sudah diusul ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang agar dibangun jembatan darurat.
“saya sudah usulkan dengan BPBD agar dibangun jembatan Jembatan Darurat. Mudah-mudahan bulan depan bisa dilaksanakan,” harap Jemi.
Kades yang belum setahun menjabat ini menegaskan jembatan itu sangat vital lantaran terdapat fasilitas publik yang setiap hari dilalui orang ramai.
“Infrastruktur itu sangat penting untuk akses yang baik, karena di Desa Karya Bakti ada Poskesdes, ada SLTP, ada SD dan ada tempat wisata Riam Pelapu yang belum tergarap,” beber Jemi, Rabu/17/6/2020.
Di lain kesempatan, Minggu 19/7/2020, Seorang warga bernama Ruben menjelaskan bahwa jembatan tersebut telah lama rusak dan mestinya cepat dibuat.
“Kami sebagai warga masyarakat Karya Bakti berharap jembatan itu cepat dibuat, karena menjadi pusat akses lalu lalang penduduk mengangkut hasil tani, material, belanjaan dan lainnya,” harap Ruben.
Disaat dan tempat yang sama, Andre Groniko, Ketua Rt. Dusun Rasau Desa Karya Bakti mengatakan jembatan itu rusak karena faktor alam dan sudah lama dimakan usia.
“rusaknya Jembatan tersebut dikarenakan banjir yang selalu membawa sampah dan kayu-kayu besar yang ikut hanyut, nyangkut di tiang jembatan, numpuk menumpuk,” jelasnya.
Menurut Andre Groniko, sudah ada 2 orang warga yang jatuh di jembatan tersebut, dan korban mengalami luka-luka.
“Sudah ada 2 orang yang jatuh di jembatan tersebut. 1 orang guru dan satunya lagi warga yang jatuh bersamaan dengan motornya,” ungkap Andre, Minggu 19/7/2020 (Tump. & Mark.) Editor Pimpred.
Baca Juga
Jhon Nedi tidak Terima Dituduh Curi Buah Sawit & Pukul Karyawan Perusahaan
Polsek Kuala Behe Hadiri Kegiatan Pemasangan Adat Tutup Saka Adat Balala Di Kuala Behe
Bhabinkamtibmas Polsek Air Besar Dampingi Poktan Tuah Talino Saat Perontokan Biji Jagung