07/06/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

Jembatan Rusak Maut Mengintai

Share

Poto: Jembatan Bana sungai Teriak, Dusun Bana Desa Bana Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang yang memprihatinkan. Gambar diambil 4 Juli 2020.

Bengkayang Post (Desa Bana,Kec.Teriak).  Jembatan dengan panjang 16 meter, lebar 5 meter dan tinggi + 8 meter, yang terletak di Dusun Bana Desa Bana Kecamatan Teriak Kab.Bengkayang Kalbar mengalami rusak berat. Jembatan yang diberi nama ‘Jembatan Bana’ yang memotong bentang sungai Teriak tersebut selalu ramai dilewati warga yang beraktivitas, baik dari dalam maupun luar desa dan luar daerah karena mengingat jalan tersebut sangat strategis yaitu jalan poros alternative (jalan pintas) untuk warga masyarakat dari jalur sutra ke kantor camat Teriak dan warga dari jalur dalam bepergian ke jalur sutra.

Seperti yang diungkapkan oleh Sukandi, Kepala Desa Bana, ketika dimintai konfirmasinya, terkait jembatan tersebut. “Selaku Kepala Desa Bana, saya minta tolong kepada Pemerintah maupun DPRD Kab.Bengkayang agar dilihatlah dan diperhatikan jembatan kami di sungai Teriak yang mau hancur itu, mohon tanggapan Pemda Bengkayang, jangan juga tutup mata. Pengguna mobil sudah tidak bisa melewati jembatan tersebut. Saya sendiri sudah 2 kali tumbang pakai motor lewat jembatan tersebut. Saya takut ada yang korban nantinya. Apalagi mereka yang melewatinya pada malam hari,” keluh Sukandi di kediamannya Desa Bana. Sabtu, (4/7).

Dalam waktu dekat, Sukandi berencana akan membuatkan proposal pengajuan, hal itu sudah diutarakannya dihadapan bapak Camat Teriak, Busmet, SP. M.Si beberapa hari yang lalu. “Saya sudah menemui Pak Camat di Kantornya beberapa hari yang lalu untuk meminta bagaimana tanggapan beliau terkait jembatan yang rusak tersebut. Untuk sementara Pak Camat menyarankan agar dibuat dulu pakai batang kelapa. Tapi kalau menurut saya lebih baik langsung dibuatkan proposal,” ucap Sukandi.

Lebih jauh, Sukandi mengatakan, “Jembatan yang rusak itu jaraknya hanya 1 km lebih dari Kantor Camat Teriak, dan 1 km lebih dari Jalan Jalur Sutera (Jln. Negara, Pontianak-Jagoi Babang), karena jarak dari Kantor Camat ke Jalur Sutera lewat dusun Bana tersebut jaraknya + 3 km,” pungkasnya.

Di waktu dan tempat yang berbeda, Apin, Kepala Dusun Tapang mengatakan, “Sebelum saya jadi Kepala Dusun, Jalan dan Jembatan yang merupakan jalan poros, jalan kecamatan ini sudah dibangun. Sekarang Jembatan Bana itu sudah rusak, jadi sepi dilewati masyarakat, karena mobil tidak bisa lewat, sementara motor juga susah lewat, apalagi bila mengangkut hasil tani,” kata Kepala Dusun ini di kediamaannya. Jumat, (17/7).

Apin pun berharap agar Pemda Bengkayang segera merespon terhadapat kondisi infrastruktur di desanya.

“Agar pemerintah secepatnya membangun lagi jembatan tersebut, karena itu kan jalan pergi ke Kantor Camat. Para Petani susah membawa hasil tani. Kalau jalan dan jembatan itu bagus, ramai masyarakat lewat jalan ini,” tutup Pak Dusun yang sudah menjabat selama 7 tahun ini.

(Wtr : Tump. & Mark. / Editor : Wapimred)


Share