18/04/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

Lokakarya Mini Menguak Infrastruktur Sebagai Biang Kerok Sulit Brantas Stunting Di Kab.Landak

Share

Foto : Puskesmas Seimbu melaksanakan Lokakarya Mini. 31 Agustus 2020.  

Timotius : Jika nasip tidak baik bisa meninggal di tengah jalan karena terlambat sampai ke rumah sakit.

Bengkayang Post-(Serimbu, Kab.Landak). Kegiatan lokakarya mini yang dilaksanakan Puskesmas Serimbu focus bahas issue “Kabupaten Landak Bebas Stunting”. Acara ini mengundang lintas sektor.

Hadir perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, PEMDES, Bappeda, Camat Air Besar, dan undangan lainnya, Senin 31/8 2020.

Kepala Puskesmas Air Besar, Hengki, Menerangkan lokakarya mini lintas sertor ini untuk menggalang komitmen bersama dalam pencegahan dan penanganan Stunting di Kabupaten Landak dan Kecamatan Air Besar pada khususnya.

“LokMin (Lokakarya Mini, -red) ini kita lakukan satu tahun sekali, jadi kami di Puskesmas Serimbu ini sudah menerapkan peraturan pemerintah dalam hal melakukan pelayanan kesehatan pada pasien yang datang di Puskesmas. Namun jika ada hal lain, sudah di luar kemampuan kami. Tapi kita sudah berusaha sebak mungkin bagaimana memberikan pelayanan terbaik, dan sudah kita sampaikan kepada para bidan, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya,” jelas Hengki.

Camat Air Besar, Herry Sarkinom, dalam sambutannya berharap Pemerintah Desa wajib ikut serta dalam penanganan Stunting.

“Pemerintah desa mempunyai tanggung jawab besar, UU Desa No 6/2014 sudah menjelaskan bahwa pemerintah desa harus berperan aktif.” tegas Herry.

Subanri, Kepala Dinas Kesehatan, yang ikut dalam Lokmin tersebut juga menyampaikan pandangannya terhadap penanganan Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Landak.

“Saya berterima kasih kepada bapak ibu yang sudah hadir terutama kepala desa pada kegiatan lokmin ini. Kita akan membahas bagaimana meningkatkan pelayanan kesehatan yang baik untuk masyarakat, dalam hal ini kita harus bekerja sama baik pemerintah kabupaten, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa. Tugas kita ini bagaimana memberikan pelayanan yang baik untuk kesehatan kepada pasien, saya berharap semua bidan yang ada di desa, Kecamatan Serimbu ini  menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik dan selalu ada di desa masing-masing dan selalu melakukan pemeriksaan rutin kepada ibu-ibu hamil, sehingga kesehatan ibu dan bayi terjamin dan menghindari kematian terhadap ibu dan bayi waktu melahirkan,” ujar Subanri.

Menjawab atas masukan camat Air Besar bapak Herry Sarkinom, Mardimo Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (PMPD) Kabupaten Landak mengatakan tetap mendorong setiap kepala desa untuk berkomitment meningkatkan pelayanan kesehatan warga.

“namun dalam hal ini kami tidak bisa mengambil keputusan sendiri, untuk itu perlu kerjasama kita bersama bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan  dan infrastruktur kesehatan yang baik untuk masyarakat diperdesaan,” imbuhnya.

Satu permasalahan tekuak disaat Timotius Kepala Desa Simpatung bicara. Penyebab Masalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat akibat akses infrastruktut yang minim.

“Kami di Desa Sempatung sangat-sangat mengalami kesulitan dari infrasruktur yang tidak mendukung. Sehingga kalau ada warga yang sakit parah harus pake tangkon (pikul,-red) bawa ke rumah sakit besar dan memakan waktu yang cukup lama. Jika nasif tidak baik bisa meninggal di tengah jalan karena terlambat sampai ke rumah sakit. Saya berharap kepada pemerintah untuk memikirkan terutama jalan yang sangat kami butuhkan, kalau infrastruktur kesehatan yang disebutkan tadi itu untuk postu, desa sempatung sudah lengkap kami beli menggunakan dana desa,” tutup Timotius.(Wtr : SGt / Editor : Wapimred)


Share