
Foto: Kegiatan PKM bagi Pelaku Usaha UMKM Kec.Jagoi Babang. Selasa, 22/9/2020.
Bengkayang Post – (Jagoi Babang). Pelaksanaan kegiatan PKM (Peningkatan Kapasitas Masyarakat) berupa workshop pelaku UMKM di Kecamatan Jagoi Babang dimulai dengan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang. Pada awalnya, Tim Pelaksana mengajukan rancangan kegiatan pada bulan Juli 2020, namun karena masih khawatir dengan tingkat penyebaran Covid-19 serta belum adanya arahan dari Plt.Bupati terkait izin mengumpulkan massa, maka rencana pelaksanaan pada bulan Juli tidak disetujui. Pada bulan Agustus 2020, tim kembali mengajukan permohonan izin pelaksanaan kegiatan, namun kembali ditolak dengan alasan yang sama. Kegiatan baru disetujui untuk dilaksanakan tanggal 22/9/2020.
Kegiatan PKM berupa workshop peningkatan kapasitas UMKM di Kecamatan Jagoi Babang dibuka secara resmi oleh Plt.Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Bapak Heru Pujiono, S.Km., M.Km. Dalam Sambutannya, Heru mengatakan, “Diskopnakertrans dalam mengembangkan UKM di wilayah Jagoi Babang sebagai fasilitator bantuan modal dari Kementrian Koperasi, fasilitator Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan Bank milik pemerintah, mengadakan Bimtek dan pelatihan guna meningkatkan kapasitas pelaku UMKM serta mendorong kemandirian bagi wirausaha pemula”, Kata Pujiono.
Menyambung dari sambutan Plt.Kadis, Ferli Dedek, S.Pi, Kasi Pengembangan dan Penguatan UKM mengatakan, “selain berperan sebagai fasilitator dan katalisator pengembangan UMKM, pihakm kami juga berperan dalam mengupayakan Hak Cipta Merk Dagang kerajinan Bidai sebagai produk asli Kecamatan Jagoi Babang untuk menghindari pengakuan secara sepihak oleh pihak Malaysia seperti yang telah terjadi selama ini,” jelas Ferli Dedek, S.Pi.
Setelah paparan dari Plt Kadis Kopnakertrans Kabupaten Bengkayang, materi dilanjutkan oleh Dr. Syamsuri, M.Si tentang pentingnya menguasai teknologi bagi pelaku UMKM. Pemanfaatan teknologi dalam bidang produksi serta pemasaran berperan dalam meningkatkan kapasitas produksi serta ekspansi pasar. “Penggunaan teknologi sederhana dapat meningkatkan kualitas produk anyaman rotan sehingga nilai jual dapat lebih tinggi. Adapun dalam hal pemasaran, pemanfaatan media sosial dan situs jual-beli, dapat menjangkau konsumen secara lebih luas baik dalam maupun luar negeri. Beberapa manfaat teknologi dalam produksi dan pemasaran antara lain sebagai sarana pemasaran yang mudah dan efisien, meningkatkan efisiensi dalam kegiatan produksi, menciptakan sinergi atau integrasi perusahaan, produktivitas dunia industri semakin meningkat,” paparnya.
Paparan selanjutnya disampaikan oleh Dr. Hj. Nuraini Asriati, M.Si tentang strategi pemasaran produk UMKM. Materi ini dirasa sangat penting terutama di tengah kondisi pasar yang lesu akibat pandemi Covid-19. Menurut peserta workshop, kerajinan ayaman rotan berupa Bidai yang biasanya sangat laris di Malaysia, mengalami penurunan penjualan akibat penutupan akses perbatasan oleh Kerajaan Malaysia. Oleh karena itu, para pelaku UMKM Bidai di Jagoi Babang harus mencari strategi terbaik agar produk kerajinan mereka tetap dapat terjual.
Nuraini Asriati mengatakan saat pemaparan materi, “Beberapa strategi pemasaran yang wajib dipahami yaitu mengetahui target pasar utama dan alternatif, menggunakan media sosial untuk memperkenalkan produk, memilih tempat strategis untuk memajang dan memasarkan produk agar mudah dijangkau pembeli, memberi insentif bagi pihak lain yang membantu merekomendasikan produk, menjaga hubungan baik dengan konsumen karena konsumen yang merasa puas secara otomatis membantu memasarkan produk kepada pihak lain,” jelasnya.
Selain masalah produksi dan pemasaran, pelaku UKM, khususnya pengusaha yang masuk kategori Usaha Mikro juga mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan. Seringkali pengusaha mikro tidak menerapkan manajemen keuangan yang baik sehingga tidak mengetahui secara pasti tentang Laba/Rugi usaha. Guna mengatasi masalah ini, satu di antara materi yang disampaikan oleh Tim PKM FKIP Universitas Tanjungpura yakni tentang manajemen keuangan. Materi ini disampaikan oleh Dr. Herkulana, M.S yang memiliki kapasitas di bidang akuntasi serta telah berpengalaman sebagai Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan SDM di FKIP Untan selama dua periode. Pada kesempatan ini, Dr. Herkulana, M.S memaparkan tentang pentingnya pengelolaan dan pencatatan keuangan usaha.
“Agar pengusaha mengetahui kondisi finansial/keuangan, catatan keuangan dapat memberikan informasi untuk merencanakan, pengawasan, dan pengambilan keputusan. Pengusaha dapat dengan mudah melakukan perhitungan pajak, mengetahui laba/rugi usaha serta dapat merekap transaksi yang dilakukan selama satu periode,” jelas Herkulana.
Sebagai penutup dari kegiatan ini, disampaikan materi singkat tentang persyaratan dan pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Jumardi Budiman, M. Pd. Penyampaian materi ini didasarkan hasil diskusi sebelumnya dengan pihak Diskopnakertrans Kabupetan Bengkayang, bahwa masih banyak pengusaha mikro yang belum memanfaatkan fasilitas permodalan dengan bunga ringan oleh pemerintah ini. Hal ini disesabkan oleh minimnya informasi serta beberapa persyaratan yang tidak bisa ditunjukkan oleh pengusaha mikro saat dilaksanakan survey lapangan. Oleh karena itu, materi yang disampaikan oleh Jumardi Budiman bersifat teknis meliputi persyaratan, alur pengajuan serta strategi lolos KUR dengan harapan agar pengusaha mikro di Kecamatan Jagoi Babang dapat memperoleh fasilitas ini pada tahun mendatang sehingga mampu meningkatkan kapasitas usahanya.
“Intinya Pengusaha Mikro harus paham alur tata kelola administrasi usaha dulu, agar dapat ditindak lanjuti pihak pemodal yang nantinya juga untuk kelancaran usaha mereka,” tutup Budiman. (Wtr: Kontributor & Heru / Editor : Wapimred)
Baca Juga
Jhon Nedi tidak Terima Dituduh Curi Buah Sawit & Pukul Karyawan Perusahaan
Polsek Kuala Behe Hadiri Kegiatan Pemasangan Adat Tutup Saka Adat Balala Di Kuala Behe
Bhabinkamtibmas Polsek Air Besar Dampingi Poktan Tuah Talino Saat Perontokan Biji Jagung