
Keterangan Gambar: Yustina, Kepala Desa Salumang, pegang Henpone yang digantung dari atap rumah agar dapat signal, Rabu (03/03/2021).
Bengkayang Post-(Kec.Mempawah Hulu,Landak). Era digital sekarang ini kerja masyarakat dipermudah, jarak anggota masyarakat yang jauh jadi dekat, yang kerja menghabiskan waktu lama dipersingkat. Kemudahan ini berlaku bagi yang berada dalam jaringan Internet. Alur pikir lurusnya demikian. Namun bagi masyarakat diluar jaringan menimbulkan masalah baru. Seperti diungkap Yustina Kepala Desa Salumang, Kecamatan Mempawah Hulu, KabupatenLandak, Kalimantan Barat, Rabu (03/03/2021), warga yang menyekolahkan anaknya tidak terbiasa dengan model belajar serba digital. Permasalahaan yang dihadapi bukan tidak mengerti tetapi jaringan Internet tidak ada.
“Letak kemiskinan di pelosok daerah sekarang juga mencangkup masalah tidaka danya jaringan internet, kami sangat memerlukan adanya pembangunan Tower dimana di era sekarangapa-apa serba digital, serba online, apalagi saya selaku pemimpin daerah sering kali masyarakat menyampaikan keluhan mereka dan di desak untuk mengusulkan pembangunan tower, karena memang kasian, anak-anak sekolah harus mandaki gunung, keluar ke pasar dengan jarak tempuh yang jauh serta medan jalan juga tidak terlalu mendukung demi untuk mendapatkan jaringan internet,” ungkap Kepala Desa Salumang itu.
Hal serupa juga di rasakan oleh Anus Kades Bilayu, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. Anus melihat mutu pendidikan semakin merosot dikarenakan belajar tatap muka tidak diperkenankan dengan alasan beragam tanpa memandang masalah terbesar sekarang di pelosok daerah tidak adanya jaringan internet.
“pernah ada sosialisasi dari Kominfo tentang penderian tower dan di Desa Bilayu sudah 4 (Empat) kali survey lokasi untuk pendirian tower namun hanya survey realisasinya nihil,” tutur Anus kecewa.
Agustinus R (47) Orang tua Siswa melihat langsung kesulitan dialami anaknya sendiri. Ia mengeluh dengan kondisi saat ini.
“sudah susuh ditambah susah, mencari duit buat makan dan biaya Pendidikan dan ditambah lagi biaya kuota anak yang tidak sedikit demi harus tetap bersekolah daring, dan belum lagi harus mencari sinyal kesana kemari, naik keatas gunung dengan jarak tempuh ± 1 Jam, kami sebagai orang tua jadi semakin susuh merasakan dan melihat keadaan sekarang,” Ujar Agustinus R (47). Wrt : Ledy
Baca Juga
Jhon Nedi tidak Terima Dituduh Curi Buah Sawit & Pukul Karyawan Perusahaan
Polsek Kuala Behe Hadiri Kegiatan Pemasangan Adat Tutup Saka Adat Balala Di Kuala Behe
Bhabinkamtibmas Polsek Air Besar Dampingi Poktan Tuah Talino Saat Perontokan Biji Jagung