
Bengkayang Post-(Bengkayang). Jumat, 27/8/2021 Ir.Martinus Khiu Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang melaksanakan reses di daerah pemilihan satu, Kecamatan Bengkayang, Sungai Betung, Suti Semarang dan kecamatan Teriak. Titik agenda Ketua Fraksi Partai Demokrat itu untuk hari ini di mulai dari Desa Bangun Sari pukul 01:00 Wib – pukul 03:45 Wib. Kemudian reses berlanjut pukul 04:00 Wib di Desa Setia Jaya, Kecamatan Teriak.
Selama reses yang dihadiri masyarakat Desa Bangun Sari beragam usulan yang disampaikan. Rata-rata mengusulkan kebutuhan dasar, pasilitas pendidikan, alat pertanian dan kesehatan. Seperti yang disampaikan Sarapina perwakilan SMP Negeri 4 Teriak. Ia mengusulkan kepada Ir.Martinus Khiu memperjuangkan pembangunan pagar sekolah dan Sumur. “Sumur sangat diperlukan sekali pak. Disitu air tidak ada. Untuk kebersihan susah sekali, demikian yang saya sampaikan pak,” usul Sarapina.
Berbeda dengan kebutuhan disektor pertanian. Menurut paparan Yuni Penyuluh dari Dinas Pertanian yang selama ini mendampingi delapan kelompok tani Desa Bangun Sari, bahwa hasil pertanian dimusim pandemi cukup meningkat, tetapi berkaitan dengan alat-alat pendukung kerja didelapan kelompok tani terbatas, alat-alat pengadaan terdahulu telah rusak, ”itupun kadang-kadang masuk musim tanam berebut. Bahkan ada yang tidak bisa mencapai target untuk mengolah lahan menggunakan traktor,” urai Yuni.
Menyerap aspirasi dua orang Ibu menyampaikan usulan kebutuhan masyarakat tersebut Martinus Khiu menyebut kita harus terlebih dahulu melihat dari sisi skala prioritas, mana yang mendesak, dan dan mana yang urgens. “ Kondisi sekolah seperti apa?. jangan pagar sekolah bagus ruang kelas berantakan, lantainya berlobang, misal anak-anak main kakinya bisa keselo, itukan berarti pagarnya belum prioritas tetapi yang jadi prioritasnya adalah ruang kegiatan belajar lebih penting, tetapi karena ini usulan akan saya masukan” ucapnya.
Lebih lanjut Martinus Khiu menjelaskan untuk mengusul pembanguna jalan usaha tani (JUT) harus sisi peruntukan dilihat dan juga nilai manfaatnya. Jika tidak sesuai peruntukan tidak boleh memaksakan diri. “Contoh, bapak-bapak usulkan jalan usaha tani tetapi disitu tidak ada usaha jagung dan tidak ada sawah, tidak boleh. Tetapi ada Kebun, boleh kita usulkan jalan produksi perkebunan, karena ada karet, kebun sawit. Kedua ada nilai manfaatnya. Jangan kita bangun jalan usaha tani ujung-ujungnya tiap tahun makin alit, tidak dirawat, yang melewat jalan itu hanya untuk kepentingan sendiri, ini tidak boleh juga, artinya harus ada asas manfaat bersama,”terangnya. Wrt: Mus.Editor Pimred.
Baca Juga
Jhon Nedi tidak Terima Dituduh Curi Buah Sawit & Pukul Karyawan Perusahaan
Polsek Kuala Behe Hadiri Kegiatan Pemasangan Adat Tutup Saka Adat Balala Di Kuala Behe
Bhabinkamtibmas Polsek Air Besar Dampingi Poktan Tuah Talino Saat Perontokan Biji Jagung