
Foto :Yusyanto Perwakilan Nelayan, Senin 22/11/2021
Bengkayang Post-[Karimunting] Akibat hasil melaut Nelayan Dusun Sungai Soga merosot, karena ulah muatan Batu Bara Kapal Tongkang tumpah diwilayah tempat biasa mereka cari penghidupan, puluhan nelayan tradisional Pukat Udang bersama kelompok nelayan Buih Ombak, merasa resah dan jengkel.
Senin (22/11/2021) 16 buah armada Kelotok mendatangi ongokan kapal tongkang yang kini belum dipindah atau diupayakan perusahaan pemilik Kapal Tongkang dan Pemerintah.
Yusyanto Perwakilan nelayan, tepat berdiri diatas kapal pengangkut Batu Bara, hanya bisa dongkol dan merenung bagaimana hari -hari kedepan bisa dapat udang seperti sediakala bila persoalan tumpahan Batu Bara dan Kapal ini dibiarkan berlarut-larut masih berada diwilayah diperairan yang bisa jadi tempat tangkapan mereka. Saking kesal Ia pun berujar panjang lebar.
“yang disesalkan kenapa dinas-dinas terkait tidak ada solusi sama sekali dengan nelayan-nelayan kecil seperti kami coba lihat dimana lagi nelayan-nelayan seperti kami ini mau mencari tangkapan dari pagi sampai tengah hari ini baru mendapatkan 3 Ons dari sekian banyak nelayan yang menjaring udang. Kami meminta kepada Bupati Bengkayang, anggota dewan pesisir Dapil III dan pihak Desa Karimunting tolonglah diperjuangkan nasib kami nelayan-nelayan kecil, kami ini terus menjadi korban, susah pak.
Tugboud yang berlabuh di sini apa ada ijinnya harus berlabuh di sini di tambah lagi dengan tumpah nya batu bara seperti ini kalau setiap hari jaring kami mendapatkan Baru Bara apa yang akan kami berikan untuk keluarga kami, selama keberadaan Kapal Tongkang yang kandas dan tumpah di perairan kami kurang lebih 1,7 Mil, penghasilan kami turun drastis selama ada PLTU beroperasi di sini dan ini kejadian yang kedua kali terjadi, kami ini nelayan harus bagaimana, kemarin kami sudah meminta pihak desa untuk mempertemukan kami dengan PLTU Kalbar 1 tapi sampai sekarang kami nelayan belum juga di pertemukan.
Kenapa kami datang ke kapal tongkang untuk koordinasi karna kalau kami datang ke PLTU sana itu sangat sulit, kalau orang-orang seperti kami nelayan-nelayan kecil untuk di terima dan juga kami dengar beberapa hari lalu ada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Pengawas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat seharusnya di percepat lah pemindahan batu atau tongkang jangan sampai mengganggu mata pencaharian kami untuk mencari rezeki kalau masih begini percuma mereka turun pak, kami juga merasakan dampak PLTU ini sudah lama kami rasakan tapi kami belum pernah merasakan satu bantuan pun dari PLTU yang kami dapatkan susah susah susah …..pak.
Ini lah keluhan kami nelayan-nelayan kecil di sini pak dan kami juga berharap kepada Bapak Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis dan anggota dewan pesisir Dapil III yang kami pilih dengan tangan kami tolong lah di perhatikan nasib kami nelayan kecil kami juga perlu uang buat menghidupi keluarga kami dan kami juga perlu makan anak-anak kami perlu pendidikan dan pendidikan yang layak tapi kalau seperti ini mau menyekolahkan anak saja susah pak.” kesal Susyanto. Reporter: Heru
Baca Juga
Ucok Beri Tanggapan Dan Penjelasan Terkait Internet Ilegal
Peletakan Batu Pertama Gereja HKBP Bengkayang
Pembangunan Parik Jagung Bengkayang Diperkirakan Sudah 35%, Namun AMDAL Wajib Diperhatikan