
Bengkayang Post – (Bengkayang). Siswa-siswi SMPN 4 Bengkayang terpaksa belajar dilantai saat proses belajar mengajar berlangsung.
Belajar dilantai kelas itu pun terpaksa dilakukan siswa-siswi SMPN 4 Bengkayang lantaran sejak dibuka tahun 2020 hingga sekarang tak mempunyai gedung dan sarana-prasarana yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran dikelas.
Awak mediapun pun berkesempatan mengunjungi lokasi SMPN 4 Bengkayang yang saat ini menumpang bangunan sementara disalah satu sekolah swasta di Tengah Kota Bengkayang, yaitu SMAK milik yayasan.
Saat di lokasi, terpantau siswa-siswi SMPN 4 Bengkayang sedang melakukan proses belajar mengajar di dalam kelas.
Terlihat, para siswa dan siswi sangat antusias mendengarkan pelajaran yang diajarkan salah satu guru disekolah tersebut.
Meskipun, tanpa meja, tanpa kursi dan alat penunjang pembelajaran lainnya. Hanya terdapat papan tulis didepan untuk pemaparan guru kepada siswa.
Mereka duduk bersila dengan wajah konsen, fokus mendengarkan materi guru dengan ditemani buku pelajaran tepat dilantai yang mereka duduki.
Tak sedikit siswa di kelas 7, masih memakai seragam Sekilah Dasar (SD) padahal sudah merupakan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), hal itu karena mereka belum memiliki seragam SMPN layaknya siswa-siswi lainnya.
Finolia, salah satu siswi kelas 7, saat diwawancarai mengatakan ia sangat menginginkan gedung sekolah SMPN 4 Bengkayang dapat segera memiliki bangunan resmi, serta memiliki sarana-prasarana yang memadai, layaknya sekolah negeri pada umumnya.
“Saya pengen gedung SMPN 4 ada, sehingga tak pindah-pindah sekolah, dan tak harus melantai untuk belajar,”imbuhnya sedih.
Finolia pun mengatakan, ia dan teman-temannya kurang lebih sekitar dua mingguan harus belajar di lantai kelas, sebab tak ada kursi dan meja yang dimiliki oleh pihak sekolah untuk mencukupi jumlah siswa disetiap kelas.
“Mau gimana lagi, walaupun belajar dilantai kami tetap semangat belajar,”tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah, Lilisiana sangat prihatin atas kondisi yang terjadi di SMPN 4 Bengkayang saat ini, padahal letaknya masih ditengah Kota Bengkayang.
Ia selaku Ketua Komite Sekolah akan terus memperjuangkan keperluan sekolah untuk bisa menjalan proses pembelajaran mengajar sesuai yang diharapkan orang tua murid.
Ia beserta orang tua siswa lainnya berinisiatif mengumpulkan dana sukarela untuk membantu sekolah membeli sarana-prasarana, terutama meja dan kursi.
“Selama ini tak ada bantuan dari Pemda dan dinas, kami berinisiatif mengumpulkan uang pribadi untuk menyumbangkan ke sekolah, sebagai bentuk peduli kami,”ucapnya.
Ia merinci, kursi yang dimiliki sekolah SMPN 4 Bengkayang saat ini hanya berjumlah kurang dari 100 kursi, akan tetapi jumlah siswa di SMPN 4 berjumlah 331 siswa, dengan jelas angat tak mencukupi pada jumlah siswa yang ada.
“Kita pun akan terus ajukan ke dinas agar segera mungkin mendapatkan bantuan,”ujarnya. Wrt. (Baruna). Editor Pimred.
Baca Juga
Jhon Nedi tidak Terima Dituduh Curi Buah Sawit & Pukul Karyawan Perusahaan
Polsek Kuala Behe Hadiri Kegiatan Pemasangan Adat Tutup Saka Adat Balala Di Kuala Behe
Bhabinkamtibmas Polsek Air Besar Dampingi Poktan Tuah Talino Saat Perontokan Biji Jagung