30/06/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

Sejarah Perolehan Tanah LSKM Yang Diklaim Milik PT NSA

Share

Bengkayang Post-(Banyuke Hulu). Lembaga Swadaya Kalimantan Membangun (LSKM) bisa dapat tanah dari warga Sinto, Titi Tareng, Belacan/Sabah, Pudo dan Temiak Sio bermula dari pembibitan karet yang dilakukan LSKM.

Beberapa kelompok tani binaan LSKM menganjurkan agar lahan dekat kebun masyarakat dibeli dan dijadikan kebun karet unggul.

“Namun tanah atau lahan tersebut tetap dikelola maayarakat agar sampai ke anak cucu bisa dinikmati untuk masa depan, tanah tetap milik LSKM,” ujar Marselinus Utan, Sabtu 13/8/2022.

Setelah beberapa kali rapat adat, pada akhirnya LSKM bersedia membeli lahan/tanah masyarakat tersebut dan masyarakat yang mendengar atau melihat pembibitan karet menyerahkan langsung lahan dimilikinya.

“Masyarakat yang berada di wilayah Temia Ojol Desa Tembawang Bale, Kecamatan Banyuke, Sinto Desa Padang Pio, Kecamatan Banyuke, Kampung Belacan Desa Sidan, Kecamatan Menyuke dan Berinang Mayun Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak,” beber Marselinus Utan.

Lahan-lahan yang dibeli inipun mulai dikerjakan kelompok tani binaan LSKM di tahun 2011 dan 2014, serta buat batas tanah dengan cara memberi tanda cat merah pada setiap kayu yang berada dibatas tanah milik LSKM.

“Tahun 2015 PT Nusantara Sarana Alam (PT NSA) group Sampoerna masuk dan mengklaim tanah milik LSKM sebagai bagian dari lokasi ijin untuk perkebunan kelapa sawit dari pemerintah Kabupaten Landak,” terang Marselinus Utan, Sabtu (13/8/2022).

Untuk melihat kebenaran yang diucapkan Marselinus Utan, media ini coba menelusuri jejak yang ia sebutkan di wilayah dekat Dusun Titi Tareng, Kecamatan Menyuke Berbatasan dengan Dusun Sinto, Kecamatan Banyuke. Benar, ternyata ada sekitar 30 orang tergabung dalam kelompok tani binaan LSKM buat parit pembatas, maksudnya menghindar PT NSA agar tidak mengklaim tanah milik LSKM.

“Buat parit, panjang sekitar 4 meter dengan kedalaman 50 Centi Meter, lebar 40 Centi Meter. Ini sangat baik bagi kami, inisiatif anggota kelompok atas kesepakatan anggota. Inilah satu – satunya jalan kami buat batas tanah milik anggota kelompok tani LSKM,” ujar Seen Ketua Kelompok Tani Binaan LSKM.

Selang beberapa jam datang kepala keamanan PT NSA, Akian, bersama tiga orang anggota Brimob hendak meminta anggota kelompok tani binaan LSKM jangan buat parit yang dikerjakan. Pertengkaran mulut pun terjadi. Namun pada akirnya mereka pulang.

“Bapak ibu hentikan pembuatan parit itu. Karena masih milik PT NSA,” pinta Akian, di depan keramaian anggota kelompok tani LSKM. Wrt.Jmt.


Share