
Foto: Mursalin, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes KB Kota Singkawang
Bengkayang Post-(Singkawang). Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Kota Singkawang melonjak pesat. Pada tahun 2021 terdapat 169 kasus GHPR dan tidak ada korban jiwa.
Sementara itu pada tahun 2022 kasus GHPR mengalami peningkatan pesat yakni 339 kasus GHPR. 2 oang diantaranya meninggal dunia.
” 2021 terdapat 169 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) dan tidak ada kasus meninggal. Tahun 2022 terdapat 339 kasus GHPR dan 2 orang meninggal,” jelas Mursalin, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes KB Kota Singkawang, Jumat (24/2/2023).
Mursalin menjelaskan penyakit rabies merupakan dampak dari virus yang menyerang otak anjing. Sehingga mengakibatkan anjing yang terkena penyakit rabies akan menjadi garang.
Tidak hanya sampai disitu, bagi manusia yang digigit Anjing rabies, jika tidak ditangani dengan cepat maka akan dapat menyebabkan kematian.
“Untuk penyakit rabies itu adalah penyakit anjing gila. Jadi penyakit anjing yang disebabkan oleh virus rabies. Kalau anjing rabies artinye anjing itu sudah tertular virus dan sudah menyerang otak anjing,” jelas Mursalin.
“Anjing yang sarafnya sudah terkena virus pada sarafnya maka akan menjadi garang. Akhirnya siapa saja didekatnya akan digigit. Begitu dia positif, maka kalau manusia yang digigit tidak ditangani dengan baik, makan akan dapat menyebabkan kematian,” tambah Mursalin.
Menurut Mursalin dua orang korban gigitan anjing rabies yang meninggal dunia diakibatkan keterlambatan dalam penanganan secara medis. Sehingga penyakit rabies telah menyerang hingga ke otak korban dan tidak dapat lagi disembuhkan.
“Jadi di kota Singkawang tahun 2022, kasus gigitan anjing ada 339 kasus termasuk orang luar wilayah. Dari 339 kasus tersebut ada 2 orang tidak divaksin dan akhirnya meninggal. 2 orang yang meninggal tersebut 1 orang dari kelurahan Sedau dan 1 Orang dari Kelurahan Pajintan. Keduanya sudah timbul gejala baru dibawa ke rumah sakit,” pungkas Mursalin. Wrt. Team-D.
Baca Juga
Bupati Bengkayang Berharap Penyelenggaraan Evaluasi Kabupaten Layak Anak Tolak Ukur Pada Pembangunan Daerah
Warga pagar jalan Mobil jalan PT SMS Mereka Tuntut Lahan 144 hektar
Keluarga Pasien tidak Puas Berobat Dirumh Sakit Terdekat Pasien Harus Dibawa Ke Sudarso