
Bengkayang Post-(Sentangau Jaya). Sekitar 30 orang Masyarakat Desa Sentangau Jaya Kecamatan Seluas dan Desa Gresik, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, mengadakan pertemuan di balai Desa Sentangau Jaya, Jumat 12/5/2023.
Agenda pertemuan itu berkaitan koordinasi aksi masyarakat terhadap PT Wawasan Kebun Nusantara (PT WKN) ,(12/5). Aksi ini dilakukan masyarakat lantaran informasinya akan hadir pimpinan besar perusahaan.
“Diperkirakan jumlah seluruh masa 1000 orang, laki/perempuan dewasa. Alat yang digunakan kendaraan roda empat, karena besok adalah aksi damai,” ungkap Matius, Kepala Desa Sentangau Jaya.
Dalma aksi ini Matius meminta masyarakat yang ikut serta kegiatan tidak melakukan tindak pidana. Kita mengharapkan tidak ada membawa organisasi apapun.
“Masyarakat datang supaya satu komando. Kita harapkan tidak ada penyusup. Kalo ada penyusup kegiatan besok akan buyar, kita harus dengar satu komando, tidak ada berpecah-pecah, karena kita menuntut hak kita,” tegas Matius, pukul 13:35 Wib.
Mengenai aksi masa besok, Irawan, selaku pengacara masyarakat Desa Sentangau Jaya mengatakan kita sudah melakukan pemberitahuan dengan pihak kepolisian, Polres Bengkayang.
Tujuan aksi kita ingin menyampaikan damai menyelesaikan masalah terutama plasma, pencemaran lingkungan, batas HGU, dan wilayah eks transmigrasi.
“Korlap dilakukan dua kepala Desa, Sentangau Jaya, dan Gresik, orasi dilakukan Irawan, sedangkan tokoh masyarakat yang hadir Yosua Sugara dan Erbito, nanti agenda kita ditargetkan 1000 orang, diingatkan jangan bawa bayi,” tutur Irawan.
Irawan menambahkan jika pimpinan perusahaan PT WKN mau berdialog dengan masyarakat maka tidak akan ada aksi masyarakat besok. “Jika mau berdialog maka aksi masa tidak dilakukan, kita hanya menyiapkan opsi pilihan, tetapi masyarakat tetap jangan kecolongan,” tutup Irawan.
Ditambah Lijuanda, Aksi besok menurutnya sangat baik. Karena Ia sudah lama menunggu-nunggu supaya bisa bertemu dengan pimpinan perusahaan. Secara pribadi lijuanda mengetahui percis perkembangan, kesepakatan dan permasalahan dengan PT WKN.
“Sewaktu itu saya masih jadi ketua RT, sampai sekarang jadi kepala desa sudah dua periode. Permasalahan dilempar ke kecamatan, pihak kecamatan melempar ke pihak kabupaten, tapi tidak ditemukan solusi,” ungkap Kepala Desa Gresik tersebut. Wrt.Jmt.
Baca Juga
Ucok Beri Tanggapan Dan Penjelasan Terkait Internet Ilegal
Peletakan Batu Pertama Gereja HKBP Bengkayang
Pembangunan Parik Jagung Bengkayang Diperkirakan Sudah 35%, Namun AMDAL Wajib Diperhatikan