16/04/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

PDAM Bengkayang: Sayembara Cabut Air Kotor, Tidak Dicabut Air Bersih

Share

PDAM Bengkayang empat tahun terakhir terus berjibaku dengan pelaku PETI. Tiga belas pendekatan tidak mempan.

Bengkayang Post-(Bengkayang). Sayembara untuk menangkap pelaku Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI) di Hulu Intake Madi, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang, akhirnya dicabut, Kamis 30/5/2024.

Sebelum sayembara dicabut, masyarakat yang berani  memfoto pelaku PETI di beri hadiah 1,5 juta rupiah, buat video diberi tiga juta rupiah dan tangkap tangan pelaku bisa bawa uang pulang tujuh juta rupiah.

“Dengan syarat yang dapat memenuhi permintaan sayembara bisa jadi saksi dalam persidangan di pengadilan,” tulis Direktur PDAM Bengkayang dalam surat pengumuman yang di sebar ke ruang publik pada tanggal 25/5/204.

Sekarang (30/5) ,Wardi, Diretur PDAM Bengkayang mencabut sayembara tersebut. Dengan ketentuan segala sesuatu berkaitan dengan aktivitas PETI tanggung jawab negara, pukul 23:54 Wib via WhatsApp.

“Segala sesuatu berkaitan dengan aktivitas PETI di Hulu Intake Madi jadi tanggungjawab negara, pemerintah dan menjadi tanggungjawab bersama,” tutur Wardi dalam Surat bernomor 001/PERUMDAM-BKY/V/2024.

Wardi menjelaskan setelah sayembara air yang di distribusi kepada seluruh pelanggan puluhan ribu itu,  air layak konsumsi, setelah di cabut sayembara air  kembali  kotor. “Selama sayembara aman, baru tadi pagi keruh lagi,” terang Wardi dengan Kesal pukul 23:11 Wib.

Sejak 2020 sampai 2024 Perusahaan PDAM Kabupaten Bengkayang  mengatasi PETI sudah  tiga belas langkah melakukan pendekatan. Namun berulang dan berulang PDAM Bengkayang dapat masalah.

“Belum berhasil mengatasi permasalahan PETI di hulu Intake Madi yang mengancam keselamatan kesehatan pelanggan PDAM Kabupaten Bengkayang,” ujar Wadi dengan raut muka tenang tapi isi pembicaraan menunjukan ada kegelisahan.

Tiga belas pendekatan pertama melaporkan ada permasalahan aktivitas PETI kepada kepala daerah, mengadakan ritual adat  di tempat kejadian perkara dan di Intake Madi, mengadakan Memorandum Of Understanding (MoU), melibatkan Pol PP, melibatkan seluruh karyawan untuk piket, melakukan uji laboratorium, melakukan sosialisasi di Madi, mendorong penegakan hukum agar pelaku PETI di Intake Madi jera, melakukan pembiayaan logistik kepada tim terpadu, mendorong program pemberdayaan di Dusun Madi dan sekitarnya, mendorong perbaikan infrastruktur, menyerahkan bantuan sosial terhadap masyarakat, terakhir mengangkat warga Madi (Tiga Berkat ) jadi karyawan PDAM.

“Kalo mengatakan tidak melibatkan itu fitnah.  Saya bisa panggil karyawan yang sudah kita angkat, saya lihat tiga belas langkah ini tidak ada efek jera dan bahkan terakhir PDAM bersama Polres Bengkayang melakukan pers release,” sebut Wardi. Wrt.Jmt.



Share