
Bengkayang Post-(Bengkayang). Pada Kejuaraan Nasional Karate Yogyakarta State University (YSU) Cup ke-9, perwakilan Bengkayang berhasil meraih prestasi tingkat nasional.
Pertandingan yang berlaga tanggal 13-14 Juli 2024 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta itu, perwakilan Bengkayang menurunkan tujuh petarung handal dari Dojo Siru Baraji.
Menurut keterangan Rudi Hartono selaku Ketua Pengcab Kushin Ryu M Karate-do Indonesia (KKI) Kabupaten Bengkayang, anak asuhnya meraih delapan medali. Dua emas, dua perak dan empat perunggu.
“Medali emas diraih atas nama Ghazin A. Rosicky dan Fiora Nadira Ruanlia,” ungkap Rudi Hartono dengan bangga, karena anak asuhnya berhasil kalahkan lawan tanding mereka.
Sedangkan yang meraih medali perak atas nama M. Safi’i dan Mario Panarus Cernejaya, perunggu disabet oleh Fiora Nadira Ruanlia, Mario Panarus Cornejaya, Wiranto dan Valda Anghoda.
Sebelum bertanding pada Kejurnas Karate Yogyakarta State University (YSU) Cup ke-9, Dojo Siru Baraji, pernah juga turun di Kejurnas Karate Sunan Kalijaga bulan Mei 2024 lalu. Dojo ini meraih empat emas, satu perak, dan dua perunggu.
“Semua biaya saat ini masih ditanggung oleh pelatih dan orang tua atlet. Belum ada perhatian dari KONI Kab.Bengkayang,” ujar Rudi Hartono, Minggu (14/7/2024).
Ia pun berharap Ke depan ada perhatian untuk olahraga karate di Bengkayang supaya semakin baik.
“Sebab prestasi yang sudah diberikan ini menjadi bukti sekaligus memberi nama harum bagi Kabupaten Bengkayang untuk prestasi karate itu sendiri,” tutup Rudi Hartono, Pukul 15:30 Wib.
Klarifikasi Ketua KONI Bengkayang.
Berkaitan Dojo Siru Baraji belum dapat pembinaan, walaupun banyak peroleh prestasi, tetapi dibawah naungan FORKI, pihak KONI menyatakan patuh pada aturan organisasi.
“Dojo dibawah naungan FORKI Kabupaten Bengkayang. Namun pun demikian, bukan berarti Dojo tidak bisa di bina, Dojo-dojo yang ada di Kabupaten Bengkayang bisa minta rekomendasi pada FORKI ditujukan pada KONI,” ungkap Mardiansyah Herman.
Di internal KONI Bengkayang masih terkendala pada persoalan dana. Bayangkan, untuk membiayai atlit terkadang Mardiansyah Herman selaku ketua KONI, hanya bisa sumbang air mineral, selebihnya atlit biaya sendiri.
“Tahun 2023 KONI Bengkayang dapat dana hibah kurang lebih 300 juta, sangat kecil, disitu juga belanja kantor, belanja pegawai dan anggaran untuk sekian banyak Cabor yang ada,” terangnya.
Mardiansyah mengaku, bagi kawan-kawan yang keberatan, Ia mengajak mari duduk bersama bicara untuk Kabupaten Bengkayang lebih baik, disini akan dijelaskan duduk persoalan, biar bisa mengerti, jangan ada pihak yang punya kepentingan di undang tidak mau hadir.
“Jika cabang olah raganya mau eksis dan dapat pembiayaan dari pemerintah, tahun sebelumnya sudah clear pengajuan. Misal untuk anggaran tahun 2024, dimasing-masing Cabor ajukan tahun 2023, sistem penganggaran kita begitu, ikut aturan pemerintah, tidak ujuk – ujuk dapat dana pembinaan atlit, harus melewati mekanisme,” ungkap Mardiansyah Herman. Wrt.Jmt.
Baca Juga
Ketum DPP PJS Kunjungi Jambi, Perkuat Langkah Jadi Konstituen Dewan Pers
Ucok Beri Tanggapan Dan Penjelasan Terkait Internet Ilegal
Peletakan Batu Pertama Gereja HKBP Bengkayang