
Untuk hidup di wilayah subur masyarakat dituntut harus bertani. Dengan catatan pengolahan pertanian harus jeli. Dipastikan Ekonomi Mandiri bisa dicapai.
Bengkayang Post-(Bengkayang). Aksi nyata pemerintah yang diinisiasi Kepolisian Repbulik Indonesia, terkhusus Kapolda Kalimantan Barat, mendapat simpati postif dari pengusaha asal Bengkayang.
Sebutlah Edison Akong atau yang biasa dipanggil masyarakat Bengkayang dengan nama singkat Akong. Ia berujar jika pemerintah membangun harus melihat potensi wilayah. Bengkayang dengan karakter tanah yang subur sektor petanianlah paling tepat.
‘’Misal ada seratus persen masyarakt, maka ada 80 persen kerja di pertanian. Masyarakat tidak takut lagi dengan harga dipermainkan. Sehingga mereka yang tanam jagung tidak pupus atau tidak berlanjut lagi,’’ ungkap Akong, Senin (20/1/2025)
Akong cukup berterima kasih dengan Polri yang telah bantu masyarakat dengan mendirikan pabrik jagung di kota Bengkayang. Ia kemudian meminta masyarakat tekun bagi yang mau mengembangkan penghasilan rumah tangga.
‘’Kalau kita lihat Bengkayang ini kota kecil, misal ada 1000 orang yang datang ke pasar paling yang diterima pasar 100 orang. Jadi yang 900 orang itu mereka punya lahan, mungkin dengan modal sedikit dibeli dengan harga murah jadi mereka mengalami kerugian. Sebenarnya menurut pemikiran saya masyarakat bisa mengembangkan perekonomian mandiri dimana hanya bisa diperoleh dari hasil pertanian,’’ terang Akong pukul 13:15 Wib.
Kota kita ini kecil, perusahan tidak mampu menampung semua masyarakat yang hendak bekerja atau di kantor-kantor lain tetapi jika ditampung pada sektor pertanian mungkin Bengkayang ini bisa menyerap 80 persen masyarakat yang ada.
‘’Saya punya satu Gambaran, seandainya pemerintah benar-benar mengembangkan pertanian harusnya kota-kota itu tidak menjadi macet atau ramai masyarakatnya, kalo petani sudah merasakan hasil dari bertani, peroleh gaji-gaji lumayan mereka tidak ke kota-kota lagi, pemerataan masyarakat menjadi lebih baik,’’ gambaran Akong.
Untuk itu tutup Akong, pemerintah harus lebih jeli lagi memikirkan nasib masyarakat ketika dirinya ditanya wartawan bagaimana dengan harga hasil pertanian,’’Terkait harga komoditi tidak seimbang dengan kebutuhan pokok bagaimana ini pak,’’ tanya Asok. Wrt.Jmt.
Baca Juga
Pejabat Baru DAD Sengah Temila Diduga Masih Belum Dilaporkan Pada Ketua Adat Kabupaten Landak
Polsek Menjalin Laksanakan Patroli Rutin dan Sambang Warga
Usai Viral Di Media Sosial Berikut Klarifikasi 23 Tahanan, Penjelasan DAD & 1 Oknum Petugas Rutan Kelas II B Bengkayang