
Bengkayang Post-(Tiga Desa). Jembatan Steger Tiga Desa, Kecamatan Bengkayang adalah satu – satunya akses penghubung warga Desa Tirta Kencana, menuju Pasar Bengkayang. Tidak ada lagi akses jembatan lain.
Keberadaan jembatan ini dulunya menuai pro kontra terkait posisi atau letaknya, karena menggandeng jembatan lama (dua jembatan), biasa disebut jembatan ‘kawin’.
Setelah jembatan tersebut di bangun, jembatan yang lama langsung di bongkar, tinggal satu jembatan ini yang masih di gunakan. Diperkirakan usia jembatan ini sekitar 15 tahun.
Bahan kayu yang digunakan mulai tidak baik, misal papan lantai sudah busuk, Abutment sudah mulai hancur, sehingga jembatan ini menjadi miring, jumat 18/7/2025.
Pada saat perbaikan pukul 09:00 Wib (18/7) hadir Mahasisawa /i dari Universitas Tanjung Pura Pontianak dan Mahasiswa / i dari Institut Shanti Buana Bengkayang berpartisifasi untuk perbaiki jembatan tersebut.
Pejabat Desa, Jene Ponto mengatakan, “Jembabatan ini di bangun Tahun 2011, dan sering mengalami perbaikan, lantai papan sudah busuk, pengendara sering kecelakaan dijembatan ini,” ungkap Jene Ponto.
Kemudian Jene Ponto menambahkan bahwa selayaknyalah jembatan ini di perhatikan dan di bangun Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang, “Jembatan satu-satunya akses keluar-masuk warga saya,” terang Jene Ponto.
Selain Kepala Desa Tirta Kencana bicara, terdapat pula Aparatur Sipil Negara, Harnoto Mihan, selaku Kepala Sekolah Dasar nomor 10 Tiga Desa, mengatakan.
“Jembatan Steger ini merupakan satu satunya akses yang di lewati menuju tempat kerja, sebagai kepala sekolah merasa bersyukur dengan diperbaikinya jembatan ini sekalipun menggunakan bahan seadanya. Besar harapan saya agar Pemda Bengkayang segera membangun jembatan Stiger ini,” ungkap Harnoto Mihan berharap.
Ada kisah sekitar bulan Juni 2025 lalu, mobil hampir terjatuh melewati jembatan tersebut akibat papan lantai yang sudah membusuk wargapun membicarakan mengapa samapi sekarang tidak di perhatikan pemerintah dan bertanya dengan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Tirta Kencana, Polinus Poli. Ternyata permasalahannya sama yang diungkap kepala desa tadi yakni papan lantai jembatan sudah lapuk.
” Kondisi Jembatan Steger ini memang sudah tidak layak pakai karena kalau kita lihat dari kondisi tiang sudah miring, Abutment-nya sudah hancur. Kalau ada akses lain selain jembatan ini kemungkinan besar kita tidak mau melewati jembatan ini lagi. Kita lewat pun dampaknya akan berbahaya,” ungkap Polinus Poli via WhatsApp. Penulis : Gultom
Baca Juga
Munas Pertama Bintang Muda Indonesia Kalimantan Barat
Kejaksaan Masih Tunggu Polres Bengkayang Limpahkan Perkara Babak Ke-2 PIBI Center
Peringatan Hari Bhayangkara Ke-79 Berlangsung Di Kebun Jagung Mandor