Cerdas Ungkap Realitas

Warga Minta Blt-Dd Dibagi Rata

Sumber foto Internet

Desa Dange Aji tetapkan 15 KK penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa.

Bengkayang Post – (Landak). Sebagian masyarakat Desa Dange Aji Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak meminta kepada kepala desa agar BLT-DD dibagi rata kepada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan. Hal tersebut disampaikan sejumlah warga yang hadir pada Musyawarah Desa Khusus (MUSDESUS) dalam penetapan jumlah Kepala Keluarga (KK) yang akan menerima bantuan. (12/6)

F. Heri Sakinom, Camat Air Besar pada saat itu hadir sebagai undangan menjelaskan, “Masyarakat harus mengerti BLT-DD ini bukan untuk dibagi-bagi. Kalau masih juga ngotot, tidak akan saya tandatangani berita acaranya. Ini uang negara, ada mekanismenya, dan saya tidak mau masuk penjara hanyan karena hal-hal seperti ini,” tegasnya.

Maka sempat diwarnai dengan keributan antara pemerintah desa dengan warga yang hadir dalam musyawarah (MUSDESSUS) sehingga pertemuan sempat di-score 30 menit oleh Ketua BPD selaku pimpinan musyawarah.

Anggota KPMD, Toni, mengatakan, “Kita banyak mendapat masukan dan pengaduan dari masyarakat, sebagian mereka meminta agar BLT-DD dibagi rata kepada Kepala Keluarga yang belum mendapatkan bantuan sosial seperti PKH, BST, dan lain-lain. Menurut mereka (Masyarakat,-red) giliran pemilu (kades, Legislatif, Bupati, Gubernur, Presiden) dipaksa untuk memilih, giliran batuan malah tidak diberikan,” ucap Toni menjelaskan keluhan sebagian masyarakat.

Roma, Kepala Desa Dange Aji, menjelaskan tentang bantuan BLT-DD dengan 9 Kategori yang berhak mendapatkan bantuan tersebut.

“Saya minta maaf kalau permintaan sebagian masyarakat tidak terakomodir berkaitan pembagian BLT-DD ini. Inginnya kita adil dan rata, namun acuan dan mekanisme dari pemerintah pusat tidak bisa kita langgar. Kalau maunya dibagi rata namun melanggar aturan, lebih baik BLT-DD untuk desa Dange Aji tidak dibagikan sama sekali,” tegas Roma.

Hasil akhir dari MUSDESUS tersebut menyepakati penerima bantuan berjumlah 15 KK dengan dasar 9 kategori/indikator sebagai acuan sesuai aturan. (Wtr : Sunggut / Editor : Wapimred)