07/06/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

Kemampuan Budidaya Tanaman Yang Dibutuhkan Pasar Adalah Keberhasilan Daerah

Share

Gambar : Hasil Budidaya Bawang Merah Hotman Manik Diangkut kendaraan Pick Up Kecil. Bawang Merah hasil tanam sendiri siap di jual di Pasaran.

Desa Bange bagian dari 122 Desa yang ada di Kabupaten Bengkyang. Wilayah ini contoh kecil yang menerapkan cara berpikir out the box. Bila dipikir dengan biasa-biasa saja, Bawang Merah mungkin tidak akan tumbuh tanpa disertai kegigihan dan cara berpikir yang tepat dan efisien. Apa yang salah satu warga Desa Bange lakukan sehingga berhasil?.  

Bengkayang post-(Desa Bange). Budidaya bawang merah di Desa Bange, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang masih jadi isu hangat dikalangan petani.

Bulan Februari 2020, Hotman Manik warga Desa Bange anggota kelompok tani Multi Guna, berhasil panen perdana disaksikan warga sekitar dan perwakilan Pemda Bengkayang.

Padahal tanaman Bawang Merah ini tumbuh dengan baik ditanah yang tingkat keasaman tanah tidak terlalu asam (PH 6-6,5).

“Sebelum menanam siapkan bedengan dulu dengan ukuran lebar sekitar 90 Cm dan panjang 50-60 Meter atau disesuaikan dengan bentuk lahan. Setiap bedengan dibatasi dengan parit, kedalaman sekitar 20-30 Cm atau sesuai kebutuhan. Kemudian hamparkan Mulsa (pelastik tipis penutup bedengan). Di setiap bedengan baru kita tanam dengan cara ditugal 5-6 baris di setiap bedengan, dengan jarak tanam sekitar sejengkal. Pemupukan dengan cara disemprot, boleh menggunakan pupuk kimia seperti Jaramila, pupuk buah, pupuk daun, baru pupuk penyubur yaitu pupuk yang kami buat sendiri, nama pupuknya JST,” Sebut Hotman Manik.

Tahun 2020 bulan Desember Hotman Manik tanam benih empat karung bantuan dari Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang. Hasil 800 Kg, dijual 700 Kg. Harga pada waktu itu per Kg Rp25.000,-

“yang jadi masalah saat ini bibit itu susah. Saya berharap agar pemerintah menggalakkan dan menyediakan bibit untuk petani,” Pungkas Hotman Manik lagi, 18/7/2020.

Kondisi tanah yang ada di Desa Bange menurut keterangan Lopetrus,SP Kepala Desa Bange cocok untuk budidaya Bawang Merah.

“Karena tipe Bawang Merah ini sangat peka terhadap cuaca, dimana kalau musim curah hujan tinggi, ia mudah rusak. Namun masyarakat di sini sudah punya solusi agar bagaimana air itu tidak tergenang di tanaman itu sendiri. Mereka melakukan pemaritan yang bagus sehingga tanaman tetap kering. Apalagi tanah Sanggau Ledo ini yang kami sebut tanah ‘Sagon’ gampang menyerap air. Saya yakin masyarakat sudah tahu cara bagaimana berkolaborasi dengan cuaca. Ya, mereka juga menghitung kapan musim menanam Bawang Merah yang cocok, artinya menghadapi musim panas saat mau panen,” papar Lopetrus,SP.

Harapan Kades Bange

Desa Bange memiliki luas wilayah kurang lebih 5.000 hektar/5,7 km2. 900 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 3000 jiwa. Tersebar di tiga Dusun & 12 Rukun Tetangga (Rt).

Batas wilayah bagian Timur dengan Desa Kamuh dan Desa Sinar Tebudak, Utara dengan Desa Gua dan Desa Lembang, Barat dengan daerah Kabupaten Sambas, Desa Suka Jaya, dan Selatan dengan Desa Jesape.    

Dalam profil desa seperti ini, Lopetrus,SP, ingin menjadikan desanya mandiri dibidang pertanian. Ia pun mengakui sekarang ada anggota kelompok tani yang mempunyai keahlian membudidaya tanaman Bawang Merah.

Berikutnya tugas Kepala Desa adalah mendorong beberapa pihak untuk berlomba tanam Bawang Merah.

“keahlian sudah ada, pupuk sudah diproduksi sendiri, nantinya kami akan labelkan menjadi pupuk yang dikeluarkan Badan Usaha milik Desa (Bumdes) Bange,” pungkasnya.

Lopetrus,SP pun berharap pada media massa yang notabene sebagai corong informasi masyarakat mampu menjelaskan kepublik dan menyampaikan kepada para pimpinan diatas bahwa daerah dapat dikembangkan dengan kemampuan-kemampuan budidaya tanaman seperti Bawang Merah ini.

“semoga ini menjadi hal yang bisa membuka cara berpikir khususnya pimpinan-pimpinan kita yang di atas, agar mereka bisa mendesain daerah-daerah itu, mana untuk pengembangn agro pertanian, mana pengembangan untuk industry, sehingga semua masyarakat di Kabupaten Bengkayang ini terakomodir perencanaan pertaniannya,” harap Lopetrus,SP. Wart: Markus.M & R.Tumpok. Editor: Pimpred

Gambar : Kebun Budidaya Bawang Merah milik Hotman Manik. Tampak tumbuh subur disetiap bedengan, Sabtu 18/7/2020

      


Share