08/06/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

Letak Dibangunnya Puskesmas Teriak Yang Baru Tidak Disetujui Leading Sector Kecamatan Teriak

Share

Bengkayang Post- (Kecamatan Teriak). Letak bangunan Puskesmas Teriak yang baru dan sedang dimulai pengerjaannya di desa Sebente, menurut beberapa kalangan, termasuk Camat Teriak selaku Leading Sektor di Kecamatan Teriak, dianggap kurang tepat kalau dilihat dari asas manfaatnya karena akan berdampak semakin mempersulit masyarakat di wilayah dalam Kecamatan Teriak dalam mendapatkan layanan kesehatan karena letaknya menjadi semakin jauh dari 9 Desa di wilayah dalam. Hal itu diungkapkan oleh, Busmet,SP.M.Si saat ditemui di ruang kerjanya, /9/2020.

“Terkait dengan  lokasi Puskesmas, kita di kecamatan Teriak sudah melakukan Transtap ke Plh.Bupati dalam rangka untuk menyampaikan transtap terkait dengan lokasi. Karena terus terang kita di kecamatan Teriak sampai hari ini, penyerahan sertifikat dari orang yang punya lokasi ke pihak Kesehatan itu saya tidak tanda tangan, karena di sector kesehatan kita lebih mengutamakan pelayanan warga kita,terutama di 9 desa di jalur dalam,” sebut Busmet.

“Di satu sisi kita di awal-awal telah menyiapkan lahan, pertama di samping Kantor Camat, datang Tim Survey katanya tidak layak. Lalu kita tunjukan lagi di depan Kantor Camat, juga dikatakan tidak layak menurut Tim Survey. Kemudian kita bersama Kepala Puskesmas (Kapus) Bu Erni, arahkan ke lahan di samping SMA Negeri 2 Teriak di Sekaruh, juga dibilang tak layak. Saya tidak tahu kriteria seperti apa yang layak karena hasil fisik dari survey tidak diberikan kepada kami. Alasan lisannya sih kelasik saja, terkait listrik, air bersih dan jaringan telkomsel. Padahal Desa Sekaruh itu Desa Berkembang, semua sudah ada, apalagi disamping SMA ada Telkom dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” terang Busmet.

Diprediksi oleh camat, bahwa Gedung Puskesmas Teriak yang baru nanti bisa jadi bangunan tua apabila dibangun di pinggir jalan (jalur sutera) desa Sebente karena tidak jauh dengan Puskesmas Simpang Tiga dan tidak jauh dengan Puskesmas Bengkayang. Padahal pembangunan itu harus dilihat dari asas manfaatnya bukan dilihat dari megahnya.

“Karena kasihan dengan warga kita dibagian dalam yang selalu kesulitan akses berobat, utamakanlah di dalam dulu, sayang sekali kalau Puskesmas Teriak itu lalu didirikan di pinggir, mungkin bisa jadi bangunan tua nantinya. Jadi saya atas nama masyarakat sampai hari ini tidak menandatangani penyerahan itu,” tegas Camat, sambil menyebutkan bahwa menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Puskesmas Teriak yang sudah ada menyandang Akreditasi Status Utama.

 “Status Puskesmas kita itu hasil dari penilaian Menteri Kesehatan kemarin adalah Status Utama,” pungkas Camat Teriak.

Terkait letak bangunan baru Puskesmas Teriak di desa Sebente jalur sutera yang mulai dibangun ini, Kepala Desa Puteng Kecamatan Teriak, Yohanes Ahin mengatakan, “Kami sangat sesali apabila gedung Puskesmas Kecamatan Teriak dibangun di jalur sutera. Padahal Tim Survey Akreditasi tempo hari mengatakan bahwa apabila dibangunkan pembangunan baru tetap berada di wilayah Kecamatan Teriak di jalur pedalaman dengan tujuan untuk mempermudah pelayanan untuk masyarakat.Tetapi ternyata setelah keluar pembangunan itu kenapa bisa ditempatkan di jalur sutera? Mungkin ada permainan di Instansi terkait, ada apa?”  ucap Kades Puteng, Sabtu, 19/9/2020, saat dikunjungi di kediamannya desa Puteng.

Terkait hal yang sama, Kepala Desa Sekaruh, Petrus Sidik menyebutkan perlu ditelusuri, karena dari sejak survey penentuan lokasi, pihak survey telah mengeluarkan pernyataan yang tidak benar dengan mengatakan di lahan yang akan dibangunkan Puskesmas Teriak yang baru (di samping SMA Negeri 2 Teriak desa Sekaruh) itu tidak ada listrik, tidak ada air bersih, dan tidak ada jaringan internet.

“Waktu mengadakan pertemuan dengan pak Agustinus, Plt. Kadis Kesehatan Kabupaten Bengkayang, petugas survey pak Iswandi mengatakan alasan utama tidak bisa dibangunkan Puskesmas di jalur dalam karena tidak ada listrik, tidak ada air bersih, dan tidak ada jaringan internet. Itu kami bantah, karena semua itu tidak benar. Iswandi petugas survey harus bertanggung jawab karena melakukan pembohongan,” tegas Kades Sekaruh saat ditemui, Sabtu, 19/9/2020, saat dikunjungi di kediamannya desa Sekaruh Kecamatan Teriak.

Menurut Kades Sekaruh, diakui pak Iswandi selaku petugas survey dari Dinas Kesehatan, yang membawanya survey ke daerah Sebente (jalur sutera) itu adalah pak Rio (Aldrio) sendiri.

“Saat survey di Desa Sekaruh, mereka tidak melibatkan unsur dari Desa (baik unsur Perangkat Desa, Lembaga Badan maupun masyarakat). Pak Iswandi juga mengakui bahwa yang membawanya survey ke daerah Sebente itu adalah pak Rio sendiri, selaku tenaga kesehatan (Nakes) di puskesmas teriak,” terang Petrus Sidik.

Ia melanjutkan bahwa mereka ada 9 Desa dari wilayah jalur dalam Kecamatan Teriak sebelumnya telah menyatakan sikap dengan membuat dan menandatangani Proposal Peningkatan Pembangunan Puskesmas Teriak Tahun 2020 yang ditandatangani oleh 9 Kepala Desa dan Masyarakat di jalur dalam yang dibuat di Sekaruh pada 1 Juni 2020 dan ditujukan Kepada Yth. Plh. Bupati Bengkayang di Bengkayang dan tembusan Proposal disampaikan kepada Kadis Kesehatan Kab. Bengkayang, Ketua DPRD Kab. Bengkayang dan Bapak Camat Teriak.

Mengulas tentang letak bangunan Puskesmas Teriak yang baru, Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang, Agustinus, C. S.Sos.MM, saat diminta konfirmasinya, Rabu,23/9/2020 di lingkungan Rumah Singgah covid-19 Kabupaten Bengkayang  mengatakan jalur sutra dipilih untuk letak bangunan Puskesmas Teriak yang baru karena selain mengikuti ketentuan yang ada di Permenkes dan juga arahan-arahan dari Kementerian Kesehatan, ia juga berfikir untuk pemerataan pelayanan kesehatan.  

“Kenapa kita bangun Puskesmas yang baru ini di jalur sutera, karena memang selain kita mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada di Permenkes dan juga arahan-arahan dari Kementerian Kesehatan. Saya selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan karena tentulah selain  kita menindaklanjuti dari arahan Kementerian Kesehatan, dan juga kita memang berpikir itu untuk pemerataan pelayanan kesehatan,” papar Agustinus, C.S.Sos.MM. Wrt: (Tump. & Mark).


Share