
Penyelenggara Pilkada Bengkayang telah sampai pada titik akir. Tahap pelaksanan jadwal berdemokrasi aman dan lancar. Namun Kesimpulan akir bukan pada kemampuan melaksanakan tahapan itu.Tetapi Sejatinya berpulang pada pemengang hak mutlak pemilih yang dewasa. Mengapa?
Bengkayang Post-(Kabupaten Bengkayang). Penyelenggara Pilkada, Komisi Pemilihan Umum, (KPU), dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bengkayang telah sampai dipenghujung melaksana kewajiban dan hak yang diamanatkan peraturan dan undang-undang. Komisioner kedua lembaga penopang demokrasi aras local ini menyimpul secara garis besar suksesnya Pilkada Bengkayang 2020 berkat peran serta semua element Negara, civil society, pemilih dan Pers.
Riak-riak gangguan proses demokrasi Kabupaten Bengkayang nyaris tidak ada. Ini dibuktikan dengan tahapan jadwal yang tersusun dilalui dengan baik. Musa J,SE, Komisioner KPU Bengkayang melihat phenomena rakyat Bengkayang menyalurkan hak politik berada pada ambang prilaku yang dewasa.
“Pada prinsipnya, KPU Kab. Bengkayang sangat berterima kasih kepada seluruh pihak baik lembaga maupun masyarakat secara umum di Kabupaten Bengkayang atas terlaksananya pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab. Bengkayang tahun 2020 dengan aman, sukses, lancar dan tetap kondusif. Semuanya tentu atas kerja sama seluruh pihak. Kami sendiri melihat masyarakat Kabupaten Bengkayang sudah cukup dewasa dalam hal berpolitik,” pungkas Musa.J. SE, Selasa, (2/2).
Sisi sportive masyarakat Kabupaten Bengkayang dalam mendukung proses pilih memilih wakil atau pimpinan di lembaga Eksekutif dan legislatif secara dewasa , artinya tidak ada yang melakukan gugatan sampai tingkat makamah konstitusi, diamini juga oleh anggota Komisioner Bawaslu Kabupaten Bengkayang, Yopi Cahyono,S.Hut. Yopi pria mantan Jurnalis ini tidak beda dengan penuturan Musa J,SE Ketua KPU Bengkayang, tetapi ada sedikit yang perlu disampaikan Yopi bahwa sekmen pemilih kalangan pelajar dan pekerja pada Pilkada 2020 memiliki andil menurunkan angka persentase pemilih.
“Nah, factor lain yang juga mempengaruhi presentase itu tadi adalah warga Kabupaten Bengkayang yang menempuh pendidikan di luar Kabupaten Bengkayang, misalnya di Pontianak. Itu salah satu sebab menurunnya partisifasi pemilih. Kedua Karyawan yang tidak sempat pulang di tempat dia memilih, karena hanya diberi libur hanya 1 hari,” sebut Yopi, Selasa, (2/2).
Luar Dalam Kedewasaan Pemilih
Kedewasaan pemilih dalam kontek pilihan politik sulit dinilai. Karena kedewasaan itu meliputi lahir batin, menyangkut pola pikir, pola sikap-hati dan tindakan. Hal ini diungkap Hendrikus Clement, Tokoh Masyarakat Kab.Bengkayang.
Ia mengulas lebih dalam bahwa Pemilih dewasa adalah yang mampu secara mandiri, bebas, sadar menentukan pilihan, tanpa mobilisasi, intimidasi, persuasi dan politik uang.
“Ekspresi di luar mudah ditangkap tetapi isi pikiran dan hati tidak mudah meniliknya,” ujar Hendrikus Clemen.
Asfek diluar dari diri pemilih seperti Mutu sosialisasi, transparansi tentang integritas figure, Kampanye bersih atau hitam, Ketegasan sanksi bagi yg melanggar, dan pengalaman kekecewaan masyarakat atas program pembangunan yang belum nyata, adil, merata, besarnya tingkat korupsi, runtuhnya hegemoni kolusi yang korup di pemerintah dan pihak swasta/usaha, menurut Hendrikus Clemen turut ambil andil mempengaruhi kedewasaan pemilih.
“Menurut saya untuk Bengkayang Pilkada 2020 ini, suasana demokrasi berkembang lebih baik, santun dan aman. Tingkat kehati-hatian peserta semakin tinggi untuk tampil lebih baik. KPU dan Bawaslu bekerja profesional dan berintegritas. Pengaruh kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) bagi elit politik dan kekuasaan di Bengkayang yang terjadi secara tidak langsung juga ikut menyumbang bagi penyelenggaran Pemilu yang lebih baik. Bahkan Peran serta Tokoh umat beragama dan Tokoh Masyarakat juga ikut membimbing umat dan warga untuk tetap dewasa dan damai menentukan pilihan figur secara jernih, sehat dan mandiri,” ujarnya, Kamis (4/2). Wrt: Markus.Editor Pimred.
Baca Juga
Ucok Beri Tanggapan Dan Penjelasan Terkait Internet Ilegal
Peletakan Batu Pertama Gereja HKBP Bengkayang
Pembangunan Parik Jagung Bengkayang Diperkirakan Sudah 35%, Namun AMDAL Wajib Diperhatikan