
Bengkayang post-(Landak). Bang Jai Alias Murjani dibuat kesal petugas kesehatan Puskesmas Ngabang, Kab.Landak, Kalbar, Selasa 12/4/2021.
Penyebap Bang Jai kesal menurut ungkapan yang Ia sampaikan bermula dari sikap petugas yang dirasanya tidak mengenakan saat Ia bawa anggota keluarganya untuk berobat.
Peristiwa yang dialami Bang Jai terjadi pada waktu malam. Alasan Bang Jai bawa berobat anggota keluarganya diwaktu malam hari Karena sakit tiba-tiba.
“saya mengantar keluarga berobat di Puskesmas Jalur Dua Ngabang. Datanglah dua orang petugas puskesmas. Bertanya, ada apa pak?. Saya bilang mau berobat. Apa kata perawat?. Tidak bisa pak. Kami hanya melayani orang yang melahirkan saja. Yang buat saya kesal lagi, ada pertanyaan bapak pake BPJS kah?. Saya bilang kontan Bu. Ini ada uang di Tas saya. Dengan seperti itu saya permisi dan cari dokter pribadi. Berarti kalau kita pakai BPJS jangan berharap bisa mendapatkan perayanan prima. Ini sangat di sayangkan kalau petugas kesehatan masih memilih dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” sebut Bang Jai kesal.
Dari pengalaman Bang Jai tersebut, rupanya pernah dirasakan pula sebelumnya oleh warga lain, sebut saja Daniati.
“Saya pernah juga seperti itu. Waktu saya sakit keluarga bawa saya ke Puskesmas Ngabang. Tidak di layani. Petugas yang ada mengatakan kami hanya melayani orang melahirkan. Saya berharap puskesmas ngabang tidak membedakan pelayanan apa lagi ini menyangkut nyawa manusia,” ungkap Daniati.
Akses kesehatan yang dirasakan warga tidak memuaskan ini jadi perhatian Vinsensius Adie Ketua Multi Persatuan Kabupaten Landak. Vinsensius Adie tidak setuju pelayanan Puskesmas Ngabang seperti itu.
“mau dia BPJS atau tidak harus dilayani yang sakit dulu, nyawa nomor satu, duit nomor dua, jngan membedakan, mau dia BPJS atau tidak utamakan kesehatan,” tegasan Vinsensius Adie. Wrt: Sgt. Editor Pimred.
Baca Juga
Bupati Bengkayang Berharap Penyelenggaraan Evaluasi Kabupaten Layak Anak Tolak Ukur Pada Pembangunan Daerah
Warga pagar jalan Mobil jalan PT SMS Mereka Tuntut Lahan 144 hektar
Keluarga Pasien tidak Puas Berobat Dirumh Sakit Terdekat Pasien Harus Dibawa Ke Sudarso