06/06/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

Musyawarah Membentuk Buku Hukum Adat Bengkayang Masih Jauh Dari Landak

Share

Foto : Hendrikus Klemen anggota FKUB Bengkayang.

Bengkayang Post-(Landak). Musyawarah adat untuk Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang akan digelar Martinus Kjot usai  kepengurusan periode 2022-2027 dilantik pada hari Senin (17/1/2023).

Musyawarah tersebut  sesuai arahan Jakius Sinyor selaku Ketua Umum Dewan  Adat Dayak  Kalimantan Barat di rumah Betang Kabupaten Bengkayang.

“Kedua konsolidasi pengurus adat di kecamatan agar mereka tidak menyimpang dari adat istiadat yang berlaku turun temurun,” ungkap Martinus Kajot pukul  13:20 Wib.

Musyawarah ini sangat dinanti masyarakat Kabupaten Bengkayang. Sebab menurut Hendrikus Clemen anggota Forum Kerukunan Umat beragama Bengkayang, belum ada dokumen Hukum Adat Dayak bisa dipegang secara kolektif.

“Tentu tidak bisa diseragamkan dalam arti disamakan. Dari ujung ke ujung. Tetapi disesuaikan dari konteks daerah mana,” terang Hendrikus Klemen usai pelantikan Dewan Adat Dayak Bengkayang dilakukan.

Hendrikus Klemen minta maaf kepada sesepuh Dewan Adat  Dayak atau pakar dimanapun berada dalam konteks penerapan hukum adat. “Saya ingin mensitir nasehat orang tua, leluhur kita. Takaran saya tidak boleh saya pakai untuk orang. Saya tidak boleh membawa gantang saya ke gantang orang. Cupak saya tidak boleh saya bawa ke Cupak orang. Menurut saya lebih baik dibicarakan dimasing – masing daerah terlebih dahulu,” terang Hendrikus Klemen.

Sementara itu, di Kabupaten Landak, telah ada wacana pembahasan peradilan adat agar tidak sembarang  orang bisa melakukan penegakan hukum adat.

“Nanti dalam peradilan adat ini jelas fungsinya, ini masih dalam Raperda. Kita berprinsip lain lubuk lain ikan. Sekarang itu timanggung masing – masing punya hukum adat sesuai wilayah. Ada juga sanksi adat akan kita seragamkan tapi itu masih wacana,” ungkap Heri saman Ketua Dewan Adat Dayak Kab.Landak di Kantornya, Kamis 19/1/2023. Wrt. Jmt.



Share