06/06/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

SUSENAS 2020, BPS Kab.Bengkayang Sebar 42 orang Pencacah di 16 Kecamatan

Share

Foto: Pelatihan Petugas Pencacah SUSENAS, Kamis,6/2/2020. Di Hotel Repo Bengkayang. Dok: Redaksi

SUSENAS dilakukan BPS untuk mendapat potret kemajuan pembangunan pada tingkat Nasional, Propinsi & Kabupaten. Potret tersebut harus akurat dan dapat dipercaya oleh public secara luas.

Bengkayang Post-(Bengkayang). Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkayang menggelar Pelatihan Petugas Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), Kamis(6/2) di Aula Hotel Repo Bengkayang.

Kepala Seksi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkayang, Evi Rahma Hismadinda,S.ST, mengatakan pelaksanaan survei bulan Maret 2020. Saat ini, bulan Februari 2020 sedang melatih petugas pencacah.  

“Pelatihan Petugas bertujuan menyamakan persepsi, konsep, dan definisi, jadi nanti pada saat kita pencacahan di lapangan semua petugas itu memiliki pemahaman yang sama,” ujarnya, di Aula Hotel Repo Bengkayang.

Evi Rahma Hismadinda,S.ST lanjut menjelaskan untuk Kabupaten Bengkayang BPS melatih 42 orang petugas pencacah. Gelombang pertama, 3-5/2/2020, 22 orang. Gelombang kedua, 6-8/2/2020, 20 orang. Mereka ditempatkan pada masing-masing sampel yang telah ditetapkan.   

“Wilayah Kecamatan di Kab.Bengkayang Hampir semua kena sampel, kecuali Kecamatan Siding, pusat yang tentukan, kita terima dari pusat. Insya Allah 16 kecamatan itu sudah mewakili dan bisa menggambarkan kondisi di Kab.Bengkayang,” sebutnya.

Selama pelatihan berlangsung petugas pencacah dilatih Instruktur Nasional, Denno Agsola Anaza,S.Tr.Stat. Ia menyebut SUSENAS diadakan setiap tahun, pelatihan kali ini lebih pada penyampaian hal baru.

“lebih kepada penyamaan persepsi, konsep, dan defenisi survey, ada tambahan pertanyaan yang sebelumnya tidak ada, sekarang ada, seperti kepemilikan  handpone dan sim card yang dulu tidak masuk sekarang masuk. Rumah tangga yang disurvei meliputi Demografi, Kondisi rumah tangga demografinya, pendidikan, kesehatan, dan konsumsi. Seminggu terakir makan dan minum apa saja, selain itu ditanyakan barang-barang bukan makanan seperti pengeluaran real rumah tangga, termasuk yang dapat bantuan dicatatkan juga,” jelas Denno, sembari mengingatkan petugas pencacah lebih baik menggunakan bahsa local suapaya mudah berkomunikasi.

Saat pelatihan masuk ke sesi break, Danu Dwi Yogo, peserta pelatihan, mengaku hanya dirinya sendiri sebagai pencacah di Kecamatan Suti Semarang. Wilayah Subur Kab.Bengkayang ini terdiri dari delapan Desa.  “survei ini nanti sistim blok, sistim blok itu artinya nanti langsung dari BPS nentukan letaknya didesa apa, mungkin tidak semua desa. Sampel 1 blok melingkupi 41 kepala rumah tangga, katanya di Desa Nangka. Desa Nangka terdiri dari 3 Rt. Kemungkinan kena di Dusun Kerasik Rt 2,” Danu, sembari menyebut akses jalan tantangan di Kec.Suti Semarang yang masih dominan. Wrt: Markus M.Editor : Pimpred


Share