19/04/2025

Bengkayang Post

Cerdas Ungkap Realitas

Guru Pengerak SMPN 1 Lumar Manfaatkan Bonggol Jagung Untuk Menjelaskan Hukum Newton II.

Share

Foto : Mobil Mainan terbuat dari Bonggol Jagung Dipertunjukan Saat Festival Panen Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Lumar, Kec.Lumar Kab.Bengkayang.

Bagaimana cara kerja Mobil Bonggol Jagung?.

Bengkayang Post-(Bengkayang). Di kalangan kaum petani, saat ini jagung sumber pangan menjanjikan, selain karena permintaan pasar sedang ramah, tanaman jenis pangan biji-bijian ini, daun dan batangnya bisa diberi makan Sapi.

Bagian dari tanaman jagung hampir tidak ada yang terbuang, khusus di tangan mereka yang rajin dan terampil, semua bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Namun pun demikian, tetap masih ada bagian dari buah jagung di mata sosok seorang guru pengerak angkatan ke-2, Wery Andery, belum dimanfaat sebagai alat bantu proses belajar mengajar anak didiknya.

Keseharian Wery Andery mengajar di SMP Negeri 1 Lumar, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, melihat masyarakat sekitar, Bonggol Jagung dibuang atau dibakar begitu saja, karena dianggap limbah.

Dari sisi naluri seorang guru yang selalu berjibaku mengajar murid di kelas, melihat alat bantu pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di tempat mengajarnya serba terbatas. Sehingga timbul ide kreatif ingin manfaatkan bonggol jagung untuk sarana belajar mengajar.

“Limbah (bonggol) jagung saya manfaatkan sebagai alat sederhana menjelaskan materi Hukum Newton II. Percobaan ini diajarkan kepada anak, karena selama ini sekolah-sekolah yang tidak memiliki alat peraga belajar tidak maksimal. Dengan adanya alat seperti ini, antusias belajar anak-anak sangat tinggi dan bisa memahami materi,” ujar Wery Andery di Hotel Repo, pukul 12:30 Wib.

Alat bantu belajar siswa-siswi Jurusan IPA dari bonggol jagung karya siswa Wery Andery terlebih dahulu dirakit seperti mobil mainan anak-anak. Menurut Wery Andery Mobil mainan bonggol jagung ini bisa menjelaskan prinsip kerja Hukum Newton II.

Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”

“Mekanisme kerjanya, bonggol jagung dibuat seperti mobil biasa, dikasi beban, beban ini akan menarik mobil Bonggol Jagung sehingga bergerak, kemudian beban ditambah, apakah bergerak makin cepat atau makin lambat?. Kemudian konsep kedua apabila mobil bonggol jangung ditambah beban di atas bagaimana pergerakannya?. Makin cepat atau makin lambat?. Disitulah Hukum Newton II bekerja,” jelas Wery Andery, Sabtu (12/11/2021).

Memanfaat alat belajar bersumber dari lingkungan sekitar dalam kegiatan Lokakarya 7: Festival Panen Hasil Belajar diselenggarakan guru pengerak angkatan kedua menurut, Nofendra, proses belajar mengajar siswa terbentuk dan meningkat.

“Bonggol jagung dimanfaatkan jadi media pembelajaran, disesuaikan dengan tujuan pembelajaran IPA tersebut. Tidak lagi memanfaatkan alat belajar terbuat dari sintetik, sangat menarik. Jadi kita tidak bisa lagi berpatokan karena tidak punya alat. Manfaatkanlah alat yang ada di sekitar sekolah. Bagaimana sekolah menemukan inovasi lebih baik dengan alam yang ada di sekitarnya,” jelas Nofendra Koordinator Kegiatan Lokakarya Festival Panen Hasil Belajar.

Kegiatan Guru Pengerak, sekolah pengerak, Program Organisasi Penggerak, Kebijakan merdeka belajar yang diselenggarakan hari ini diakui Sebastianus Darwis Bupati Bengkayang dalam pidatonya saat membuka acara pukul 09:00 Wib menyebut selaras dengan visi misinya.

“Program ini sangat relevan dengan visi Pemerintah Kabupaten Bengkayang Tahun 2021–2026 yaitu : “KABUPATEN BENGKAYANG MAJU, MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING DITOPANG PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN TERBUKA”. Dengan misi pertama Mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Cerdas dan Religius serta Motto : ” SDM Unggul Bengkayang MANTAP: Maju, Adil, Nasionalis, Terdepan, Amanah, dan Peduli,” kata Bupati Bengkayang dalam sambutannya. Wrt: Mus: Editor Pimred.


Share